"Saya Stress...!",
Itu mungkin yang acapkali terucap di dalam hati ketika kita menghadapi berbagai masalah.
Mulai dari tugas sekolah / kuliah yang menumpuk, beban kerja di kantor bertambah berat, utang belum lunas, pengeluaran hidup makin banyak dan problem lainnya yang tak kunjung usai.
Berbagai cara ditempuh oleh manusia demi mengatasi stress ini.
Kalo di barat sana (meski tidak menutup kemungkinan di sini juga ada yang demikian), mereka hang out mabuk-mabukan di bar dan serba-serbi perbuatan kemaksiatan lainnya.
Kalo versi lokal, ada yang merokok berbatang-batang, karaokean sampai larut malam, ndengerin musik hingga berjam-jam, ngegame tak ingat waktu, jalan-jalan keluyuran ga jelas demi refreshing menghilangkan stress.
Akan tetapi, selesainya dari itu semua, stress pun kembali menghampiri. Stress tetap tak hilang, hanya lupa saja sementara.
Bahkan ketika semua cara telah dicoba, stress tak kunjung reda, jadilah ia berputus asa, ada yang menjadi gila, ada juga yang mengakhiri nyawa.
Sayang beribu sayang, betapa banyak dari kita sebagai seorang muslim yang beriman, enggan untuk mengikuti petunjuk Allah dalam menghilangkan stress dan memperoleh ketenangan.
Tuhan kita, Pencipta kita, yang paling tahu terhadap manusia dari A-Z, telah menjelaskan cara itu semua.
Allah berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. [Ar-Ra'd : 28]
Allah juga menunjukkan melalui lisan NabiNya ketika beliau membahas tentang majelis ilmu,
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ...
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan)...". (HR. Muslim, no. 2699)
Dalam hadits lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
جُعِلَتْ قُرُّةُ عَيْنِيْ فِى الصَّلاَةِ
Dijadikan penyejuk mataku (penenang hatiku) ada pada shalat.[HR. Ahmad dalam kitab Musnad, 3/199]
Siapa di antara kita yang ketika masalah mendera, sewaktu stress datang, kita pun langsung mengambil mushaf Al Qur'an dan membacanya?
Atau datang ke mesjid, ikut kajian, belajar agama, Al Qur'an dan hadits sebagaimana yang dituntunkan oleh Nabi?
Atau kita hamparkan sajadah, tunduk sujud, berdoa memohon jalan keluar dari segala problem kehidupan hingga bulir air mata pun turun berlinang membasahi kedua pipi?
Itulah solusi dari Allah, Dzat yang paling paham tentang kehidupan manusia. Dia telah mengajarkan melalui NabiNya hal-hal yang bisa dilakukan agar manusia memperoleh ketenangan hati.
Sudahkah kita menempuh jalan ini semua?
Tidakkah kita percaya bahwa ini adalah solusinya? Ataukah mungkin karena hati telah tertutup oleh tebalnya dosa & maksiat sehingga berat bagi kita 'tuk menempuh cara ini?
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. [Al-Muthaffifin :14]
0 komentar:
Posting Komentar