Senin, 19 Maret 2018

Coretan Hijrah Ku

0

Banyak yang nanya soal hijrah, maaf saya gabisa jawab apa apa, saya justru malu sama diri sendiri, ya Allah 🙈 kelakuan masih begini, amburadul gakaruan, rasanya pengen nampar diri sendiri aja jadinya. Disaat semua berlomba lomba melakukan kebaikan, disaat semua berlomba lomba dalam ketaatan nya, tapi diri ini yang malah mungkin semakin menjauh dari Nya, tak lebih dari seorang hamba yang penuh dosa, menampik akan diri sendiri, layaknya sang pengkhianat pada sang penguasa, ucap di lisan tapi tak nampak pada perbuatan, Allahuuu 😭

Dan sekali lagi, saya cuma bisa ngasih saran aja buat temen temen semuanya, dikarenakan ilmu yang belum mumpuni juga, masih dalam tahap proses belajar perbaikan diri...

Untuk sahabat salihah ku, temen temen se syurga ku, kalian luar biasa, kalian hebat atas pencapaian diri yang sudah kalian lakukan sampai sejauh ini, dan sudah ku katakan, hijrah tak semudah itu, untuk mencapai tahap istiqomah butuh ekstra kuat untuk menghadapi bala tentara musuh yang sering menghadang diri. Kau tak takut pada nya kan? Ku harap tidak.

Tahan diri, bentengi diri, bangun pondasi kuat kuat, buat bangunan yang kokoh dalam diri sebagai penjaga ân, tak ayal agar dia bosan mengganggu mu.

Terus mendekat padanya, dalam keadaan apapun.
Ku tau, semua manusia kadang diliputi bejubel kemalasan dalam diri, ingin solat pun rasanya 'hoaaahh gue capekk' gitu, dan akhirnya memilih tidur sejenak untuk menyimpan penat, sampai waktu ibadah pun terlewat kan karena penundaan waktu yang tak lebih karena hawa nafsu kantuk saja. Begitu kah?

Iman yang kadang naik turun, yang seharusnya tak mengalah kan semangat hijrah mu. Terus gali, gali dan gali, sampai kau merasa benar benar lelah dalam diri, dan sampai Allah yang hentikan perjuangan mu sampai detik ini.
Diri mungkin terasa jenuh, terasa bosan, capek? Dikucilkan, ah itu sudah biasa. Hidup itu penuh warna warni, torehkan tinta apapun yang kita  suka, biarkan ia berkembang dan mengalir sampai kita  benar benar menjadi seorang pemenang, yeahh you win dear...

Paksa diri kuat kuat, bersikap keras lah pada diri sendiri.  Seperti tulisan yang pernah ku baca, "bersikap keras lah pada diri sendiri, tapi jangan kau bersikap keras pada orang lain". Paham maksud nya kan?
Kita boleh paksa dirimu sekuaaatt mungkin dalam taat mendekat pada Nya, sampai kau lelah, sampai kau bosan, dan jangan pernah berhenti, sampai Allah yang menghentikan mu.

Berani katakan tidak pada tentara musuh yang mengganggu mu. Tidak akan ada salah nya ketika kau menolak ajakan nya untuk berbuat maksiat, kita tidak akan kenapa napa, tidak akan terjadi apa apa padamu, justru Allah melindungi mu. Kita  harus percaya itu, you'll be fine dear

Soal pakaian taat, tidak ada salah nya kita memulai hijrah dari mana pun, asal tetap pada timbangan yang sesuai.
Kau hijrah, kitq mengawali nya dengan berpakaian serba syari, kita tampil cantik nan anggun setelah kita kenakan itu, pakaian adalah jati diri seorang muslimah, alquran sudah membuktikan, dan saya pribadi pun sudah membuktikan, bahwa pakaian takwa adalah sebagai tanda agar kita lebih mudah untuk dikenal, agar kau tidak diganggu.
Jika dengan pakaian seperti itu kita masih diganggu, bagaimana dengan pakaian yang serba minim?
Tapii, jangan kau salahkan mereka yang belum hijrah sesempurna hijrah mu, rangkul lah dia, ajak dia untuk lebih mendekat pada Nya, jangan kita kucilkan dia, ingat saja, kita dulu pernah menjadi seperti dia, lalu apa yang membuatmu tega untuk mengucil kan nya hanya karena kita  lebih dulu hijrah dari nya?

Hijrah itu bertahap, jika kau memang kuat untuk sekaligus, lakukan saja. Sampai kau menemukan sense pada dirimu sendiri.
Dimulai dari pakaian misalnya, lalu beranjak kepada akhlak, bahkan akhlak pun tak jauh lebih penting, bahkan penting sekali, pakaian takwa harus diimbangi dengan akhlak yang mulia, yang menghargai sesama nya, yang menjadi penenang bagi teman di sekitar nya, yang menjadi pemberi saran yang baik, dengan akhlak kita akan lebih dikenal sangat berati bagi mereka, mereka mengenal mu karena kebaikan yang kita  punya, dan ketika kau telah tiada nanti, mereka akan merindu kan mu karena kebaikan akhlak mu, tidak kah kita ingin seperti itu? Memiliki akhlak layak nya RasulullahShallallahu’alaihi Wasallam. MaasyaaAllah...

Ketika ada pakaian takwa, berakhlakul karimah, juga harus diimbangi dengan ilmu. Walau pada dasar nya ilmu adalah tingkatan pertama, dengan ilmu kita akan lebih mengerti apa yang telah kita  kerjakan, dengan ilmu kita akan takut ketika kita lakukan satu kesalahan karena kita  pasti tau apa akibat nya. Dengan ilmu kita akan berlomba lomba dalam hal kebaikan karena ganjaran yang akan kita perbuat sangat besar nilai nya. Dengan ilmu kau tidak akan di bodohi, dengan ilmu kita punya keyakinan dalam diri, dengan ilmu kita akan dapat mengetahui kebenaran dan kebatilan.

Maka semuanya perlu diimbangi, antara pakaian takwa, akhlak dan ilmu.

Tapi ketika kita sudah tau satu ayat yang kita dengar, example nya solat deh ya yang gampang, ketika kita udah nemu ayat tentang sholat, laksanakan lah perintah itu, tanpa tapi, apalagi itu perintah dari Allah langsung. Termasuk ayat muhkam, ayat yang sudah jelas makna nya.

Yaa kita belajar sami'na wa atho'na, kami dengar dan kami taat.

Jangan kayak ahli kitab, mereka udah tau ilmu nya, tapi mereka ga ngelaksanain ilmu itu, jadi ilmunya? Yaps sia siaaa aja.

Ketika kita udah tau 'wah kudu pake khimar nih, pake mi'nah, taat orang tua, tinggalin zina, puasa haji dll pokoknya yang sudah Allah perintahkan, segera lakukan segera laksanakan.

Dahulu di jaman nabi juga gitu, ketika turun ayat tentang hijab, istri mereka langsung menarik gorden rumah mereka dan mereka jadikan sebagai penutup kepala.

Nah, ini yang namanya sami'na wa atho'na.

Kita memang belum tentu melaksanakan semua ayat yang ada didalam alquran, maka dari itu, kita mulai dari yang terkecil, dari yang kita tau, dari yang kita bisa, dan dimulai dari sekarang. Oke????

InsyaaAllah kita akan merasakan kebahagiaan yang hqq, kita akan merasakan betapa nikmatnya hidup ini, ketika kita udah lelah banget nih "ya Allah aku cape, cape dituduh ini itu, di jauhin orang dsb" , kita akan merasakan 'ya Allah, inilah perjuangan ku untuk meraih ridho mu, tuntunlah aku untuk meraih syurga mu, ajarkan ku ikhlas dengan semua kelelahan ini, sampai kau hentikan aku pada titik tahap terakhir ku untuk meraih ridha-Mu'

Semangat sahabat salihah ku, genggam tanganku erat erat, genggam sang pemilik hati, agar Dia tetap kan hati mu diatas agama Nya. Agar kau tetap teguh dalam meraih taat Nya.

Believe in Allah, bahwa kau bisa, kamu yakin kamu bisa, pasti dan harus kamu bisa. Take smile 😊

Kita sama sama saling mengingatkan, karena kita adalah satu tubuh, diatas satu naungan Allah yang berada diatas Arsy'

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html