Ukuran Ilmu ???
Ilmu bukanlah diukur dengan banyaknya seseorang berbicara masalah agama, semisal memberikan nasihat, mengumpulkan catatan, berbagi catatan, membahas suatu permasalahan atau berbantah-bantahan sekedar untuk “menampakkan” diri sebagai orang yang berilmu.
Ilmu bukanlah diukur dengan seberapa "rajin" seseorang menghadiri majelis ilmu (tanpa menafikan wajibnya menuntut ilmu & menghadiri majelis ilmu) atau seberapa banyak orang memanggil dirinya "ustadz". Tapi ilmu adalah sejauh mana rasa takut seseorang kepada Allah. Yang dengan rasa takutnya itu ia akan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Yang dengan rasa takutnya itu ia akan senantiasa menjaga relung-relung hatinya dari sifat ujub, sombong, hasad, dusta, dan berbagai penyakit hati lain yang dapat membinasakannya.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
ليس العلم بكثرة الرواية ولكن العلم الخشية “Ilmu itu bukanlah banyaknya (hafalan) riwayat, melainkan rasa takut (kepada Allah).” (Al Fawa’id, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
ORANG YANG TAKUT KEPADA ALLAH, itulah ORANG YANG BERILMU, yang dengan ilmunya menyampaikan mereka kepada RASA TAKUT KEPADA ALLAH.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ “Sesungguhnya yang TAKUT KEPADA ALLAH di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu).” (Fathir: 28). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan: “Maknanya adalah, tidak ada yang merasa takut kepada-Nya kecuali SEORANG YANG BERILMU. Ini artinya, Allah memberitakan bahwa SETIAP ORANG YANG TAKUT KEPADA ALLAH maka ITULAH ORANG YANG BERILMU.” (Al-Iman, takhrij Syaikh Al-Albani rahimahullah)
- Muslimah Talk -
0 komentar:
Posting Komentar