Bijaklah dalam menilai orang lain
Seringkali kita berpikir tentang kesalahan atau keburukan orang lain. Seakan kita menjadi sengsara, merasa sakit hati karena perilaku orang lain. Padahal tidak satupun yang menimpa kita melainkan buah dari perilaku kita sendiri.Oleh karena itu jangan pernah menyalahkan siapapun dulu.
karena pada hakikatnya itu semua adalah buah dari perbuatan kita sendiri.
Tidak ada yang tertukar, semua perbuatan akan kembali pada pembuatnya.
Tanya pada diri kita, jika dirimu berbuat kesalahan,
apa yang paling diinginkan dari sikap orang lain pada dirimu?
Tentu saja, berharap agar orang lain tidak marah kan ?
Dan.. Kitapun berharap agar orang lain bisa menegur kesalahan kita dengan cara yang baik bukan?.
berharap agar orang lain bisa bersikap santun dan memaafkan kita.
Kita tentu tidak ingin orang lain marah besar atau bahkan mempermalukan kita didepan umum akibat kesalahan kita.
Kalaupun hukuman dijatuhkan, kita ingin agar hukuman itu dijatuhkan dengan adil dan penuh etika dan bijaksana.
Mengapa ketika orang lain berbuat salah kita malah memarahinya, membencinya, menganggap musuh atau menghukumnya dengan tidak adil bahkan menjauhinya tanpa ada penjelasan yang jelas?
Lalu, bagaimana jika ternyata orang tersebut tidak salah atau hanya karna salah faham?
karna itu, bertanyalah..
apakah orang tersebut tahu atau tidak dirinya salah ?
Sebab mungkin orang yang berbuat salah bukan karena ingin berbuat salah,
tetapi karena dirinya tidak mengerti bahwa hal yang dilakukannya itu salah.
Seandainya dia belum tahu kesalahannya, tentu kewajiban kita untuk memberi tahu agar ia menyadarinya. tentunya dengan santun, bukan dengan emosi, marahmarah atau malah menjauhinya.
"Sesungguhnya marah itu datangnya dari setan dan dia (setan) diciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan dengan air. Karena itu jika kalian marah maka berwudhulah".(HR. Ahmad)
Kalaupun, jika kita memiliki wawasan dan pengalaman lebih dari orang tersebut.
maka seharusnya kita mampu membantu meluruskannya dengan bijak.
Cobalah berfikir fositif dulu dan Jangan menyimpulkan sendiri bahwa ia tidak baik,
karna belum tentu juga ia bersalah sepenuhnya
beri ia kesempatan untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya.
Ketahuilah.. Orang yang baik akan segera sadar,
Dan bantu ia agar tetap semangat memperbaiki kesalahannya.
Ini lebih menyelesaikan masalah daripada menyikapinya dengan emosi atau marah atau menjauhinya.
apalagi kalau marah2nya ga jelas menuruti kehendaknya sendiri.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu". (QS. Al-hujurat:6)
Jadi, bijaklah dalam menilai oranglain..
penilaian manusia belum tentu sesuai dengan penilaian Allah.
Bagaimana bisa kita menilai seseorang itu buruk sedangkan kita sendiri tidak tau sifat dan prilaku orang itu baik atau tidak.
penilaian manusia belum tentu sesuai dengan penilaian Allah.
Bagaimana bisa kita menilai seseorang itu buruk sedangkan kita sendiri tidak tau sifat dan prilaku orang itu baik atau tidak.
apalagi jika kita hanya baru mengenalnya sepintas, lewat internet atau komunikasi via HP.
Jauhilah angka karna sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
"Hai orang2 yang beriman,.. jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain....."(QS. Al-hujurat:12)
jadiii ...
yang dilarang oleh Allah itu "Banyak" prasangka,
berarti sedikit berprasangka itu boleh,
yang dilarang oleh Allah itu "Banyak" prasangka,
berarti sedikit berprasangka itu boleh,
Tapi yang penting prasangkanya bisa di Tabayyunkan terlebih dahulu.
Jadi berprasangka, tapi di klarifikasi lagi, apakah prasangka itu benar atau engga sesuai realitasnya keadaan, check n Recheck lagi kebenarannya.
keluarga, temen temen adalah bagian dari diri kita.
Saudara-saudara muslim adalah bagian dari kebersamaan kita.
Kenapa kita harus memutuskan silaturahim hanya karna penuh kebencian dan hal sepele?
Saudara-saudara muslim adalah bagian dari kebersamaan kita.
Kenapa kita harus memutuskan silaturahim hanya karna penuh kebencian dan hal sepele?
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-hujurat:10)
Mari kita belajar bijak menyikapi kesalahan dan kekurangan orang lain, sebagaimana, kita pun ingin diperlakukan hal yang sama ketika melakukan kesalahan.
Mari kita belajar bijak menyikapi kesalahan dan kekurangan orang lain, sebagaimana, kita pun ingin diperlakukan hal yang sama ketika melakukan kesalahan.
Karena Orang yang baikpun, bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan,
Sebaik-baiknya manusia, pasti pernah berbuat buruk..
Seburuk-buruknya manusia, sesungguhnya menginginkan yang terbaik.
Ingat, rumus menyikapi kesalahan orang lain adalah berusaha membantu agar ia mengetahui kesalahannya, membantu agar ia tahu cara memperbaikinya, membantu agar memiliki kemampuan dan semangat dalam memperbaiki kesalahannya.
Jadi, jangan terburu2 menjudge tidak baik
sehingga pandangannya tidak mau menerima kebenaran
Hal seperti ini bukan membicarakan siapa yg benar dan yg salah
Tapi bagaimana kita bisa menyikapinya dgn benar atau salah
Biarlah Allah yg menilai.
karna Pandangan manusia belum tentu sesuai dgn pandangan Allah..
Ambil hikmah setiap kejadian..
lupakan kesalahan dan saling memaafkan..
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu?
Dan Allahpun adalah maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS An-Nuur :22)
Memang, melupakan sekaligus memaafkan kesalahan orang lain mungkin sangat berat.
Seolah-olah kek memindahkan sebuah gunung dan bukit.
Seolah-olah kek memindahkan sebuah gunung dan bukit.
Apalagi luka yang mereka ukir di dalam sanubari kita begitu dalam dan lebar.
Sepertinya mudah di ucapkan tapi tidak semua orang mampu melakukan dengan ikhlas.
Semoga kita dijauhkan dari segala macam penyakit hati..
Hati yang lembut dapat terlihat dari keridhoannya menerima kebenaran.
Ia akan mudah untuk menerima nasehat
dan Hati yang keras cenderung egois dan susah menerima nasehat
Bila ada orang menasehatimu..
Bukan berarti dia lebih baik atau lebih pandai..
Tapi, itu Berarti ia sayang padamu, menginginkan kamu menjadi lebih baik. smile emotikon
wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar