Puisi cinta sang putra khalifah
Abdurrahman
bin abu bakar ash-shidiq dan istrinya Atika, memiliki cinta yang sama-sama
besar. Karena khawatir cinta mereka melalaikan dari jihad dan ibadah, abu bakar,
ayah Abdurrahman, meminta anaknya itu untuk menceraikan Atika. Abdurrahman pun
menuruti perintah Ayahnya, meski cintanya kepada sang istri begitu besar.
Tentu
saja Abdurrahman tidak pernah bisa melupakan istrinya. Berhari-hari ia larut
dalam duka, meski ia telah berusaha sekuat tenaga untuk bersabar. Perasaan
Abdurrahman itu kemudian melahirkan syair cinta yang sangar indah.
Demi Allah, tidaklah aku
melupakanmu
Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai airmata
merpati
Kecuali berbagi hati
Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia
dicerai karena dosanya
Dia berakhlak mulia, beragama
islam, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, pemalu, dan
halus tuturkatanya.
Mengetahui
hati anaknya yang gundah gulana. Abu bakar pun luluh. Dia mengijinkan mereka
rujuk kembali.
Abdurrahman
pun kemudian membuktikan bahwa cintanya suci dan tak pernah mengorbankan ibadah
dan jihad dijalan Allah. Terbukti ia syahid tak berapa lama kemudian.
0 komentar:
Posting Komentar