Minggu, 27 Maret 2016

Cerita Cinta Inspiratif : Sang Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

0

Kisah Cinta Umar Bin Abdul Aziz

Umar bin Abdul Aziz misalnya, dia jatuh cinta kepada budak istrinya. Meskipun akhirnya berhasil melewatinya, Umar Bin Abdul Aziz harus melewati hal-hal yang tersulit dalam hidupnya: mengendalikan hawa nafsunya. Sang Khalifah ini awalnya terkenal memiliki ‘lifestyle’ yang ‘wow’. Dia pesolek, bajunya selalu mahal, gayanya menawan, dan dia jatuh cinta begitu mendalam kepada seorang budak istrinya, Fathimah bin Abdul Malik. Berkali-kali dia meminta kepada Fathimah agar budak itu diberikan kepadanya. Namun Fathimah menolak karena sangat cemburu.

Namun, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berubah total ketika telah menjadi khalifah. Beliau berubah menjadi sangat zuhud, adil dan begitu amanah dengan tugasnya. Seluruh kekayaan dia sumbangkan ke Baitul Maal dan menjadi milik masyarakat. Ketika dia sudah begitu kelelahan, sang istri jatuh kasihan, dan akhirnya menyerahkan budak perempuannya kepada Umar. Budak perempuan itu konon berparas sangat cantik. Lebih cantik dari kebanyakan perempuan. Tetapi, apa yang dilakukan Umar? Dengan tegas Umar menolaknya. Bahkan, Umar menikahkan budak perempuan jelita itu dengan prajuritnya.

Padahal mereka berdua mengetahui, bahwa Umar bin Abdu Aziz telah jatuh cinta kepada budak perempuan ini sejak sebelum menjadi Khalifah.
Momentum penghibahan itu mungkin memang terjadi di waktu yang “tidak tepat”. Dulu Umar bin Abdul Aziz pernah meminta agar Fathimah menghibahkan budak perempuan itu kepada dirinya. Namun Fathimah menolak, karena ia tahu suaminya jatuh cinta kepada perempuan itu.
Lalu mengapa sekarang Umar menolak perempuan cantik tersebut?
Ketika Umar bin Abdul Aziz menjadi Khalifah, tidak ada lagi cita-citanya kecuali ingin masuk surga. Sementara Umar bin Abdul Aziz tahu persis bahwa surga itu diperuntukkan bagi orang yang memenuhi kriteria:
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
“..dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya)” (An-Nazi’at: 40 – 41).
Umar meminta kepada Fathimah untuk menjelaskan asal muasal budak perempuan itu hingga sampai menjadi miliknya.
Ternyata perempuan itu asalnya adalah tawanan perang yang kemudian menjadi budak. Pada saat para tawanan itu dibagi-bagikan kepada para prajurit yang ikut perang, ia menjadi bagian dari seorang prajurit.
Tetapi dengan alasan menghilangkan kecemburuan prajurit lainnya, perempuan itu akhirnya diambil oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan, yang lalu dihibahkan kepada putrinya, Fathimah.
Mendengar penjelasan itu, Umar bin Abdul Aziz meminta agar prajurit itu dipanggil untuk menerima kembali “jatah” yang selama ini tertunda.
Prajurit itu pun datang. Segera Umar bin Abdul Aziz menyerahkanlah perempuan cantik jelita itu kepadanya.
“Wahai Amirul Mukminin, budak perempuan itu adalah milik anda, maka terimalah”, ungkap sang prajurit.
Namun Umar tetap menolak.
“Kalau begitu, belilah ia dariku, dan aku dengan senang hati akan menerima akad jual beli ini”, lanjut prajurit.
Tawaran ini pun ditolak oleh Umar. Ia bersikeras agar sang prajurit membawa pergi perempuan cantik tersebut.
Budak perempuan itu pun menangis. Hatinya sangat sedih. Ia mengetahui betapa besar rasa cinta Umar kepada dirinya, dan dirinyapun mencintai Umar.
“Kalau begini akhirnya, maka dimanakah cintamu selama ini wahai Amirul Mukminin?” tanya perempuan itu.
Sang budak, yang sebenarnya juga mencintai Umar, sangat sedih dan menangis di hadapan Umar, “Kalau begini akhirnya, maka dimanakah cintamu selama ini wahai Amirul Mukminin?” tanya perempuan itu.

Jawab Umar, “Cinta itu tetap ada di dalam hatiku, bahkan jauh lebih kuat daripada yang dahulu-dahulu. Akan tetapi, kalau aku menerimamu, aku khawatir tidak termasuk dalam golongan orang yang “menahan dirinya dari keinginan hawa nafsu” sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam Q.S. An-Nazi’at ayat 40 – 41.”

Beginilah bunyi ayat yang membuat Umar takut sekali menerima sosok yang sebenarnya sangat dirindukannya itu, “…dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 40 – 41).

Terus terang, saya benar-benar terenyuh membaca kisah Umar bin Abdul Aziz ini. Coba, renungi kalimat ini, Cinta itu tetap ada di dalam hatiku, bahkan jauh lebih kuat daripada yang dahulu-dahulu. Romantis sekali, bukan? Dan Umar memiliki kesempatan untuk mengekspresikan cinta itu secara halal. Istri pertamanya pun telah ridho. Namun, Umar tak mau melakukannya, karena dia tak mau dimasukkan dalam kategori orang yang tak mampu menahan diri dari hawa nafsunya.

Jadi, jatuh cinta pada orang yang tak tepat itu adalah sesuatu yang wajar terjadi. Permasalahannya adalah bagaimana pengendalian diri kita. Orang-orang beriman, akan menganggap hal tersebut sebagai suatu ujian yang harus diatasi. Lihatlah, bagaimana sikap yang diambil oleh Umar bin Abdul Aziz dan Thalhah. Luar biasa! Cinta tak harus membuat mereka terhina sebagai hamba Allah yang ekstrim mengumbar keinginan. 

Masya Allah, semoga kisah ini menjadi motivasi untuk kita, untuk selalu menjaga cinta kita kepada Allah dan Manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html