Selasa, 24 Mei 2016

Pedihnya Cinta Tak Berbalas, Meneladani Bunda Asma binti Abu Bakar dengan Ketulusannya

0

Image result for cinta tak terbalas



Az Zubair, kau memberi segalanya padaku. Menanamkan benih-benih hebat pejuang tauhid. Kau mengokohkanku dengan kisah-kisah pengorbanan tulus dalam setiap desahmu. Kau memberiku segalanya, kecuali cinta yang bergelora. Az Zubair, suamiku, jenis cinta apakah yang kau miliki untukku?

Kata-kata di atas adalah ungkapan hati Asma binti Abu Bakar terhadap suaminya, Zubair bin Awwam. Dikisahkan bahwa sejak mula, Asma memang tertarik kepada Zubair. Tentang bagaimana perasaan Zubair yang sebenarnya terhadap Asma, itu merupakan misteri. Ketika Abu Bakar sebagai ayah Asma menawarkan anaknya untuk dinikahi, Zubair mengiyakan dengan mendatangi rumah Abu Bakar. Zubair dan Asma kemudian dinikahkan oleh Abu Bakar.

Selang 28 tahun kemudian, ketika Asma telah dikaruniai 3 putra yang hebat, perceraian pun terjadi. Di kalangan para ulama, penyebab perceraian kedua orang hebat ini masih berselisih pendapat. Dikutip dari blog langitshabrina sebagai berikut:

Asma’ memang ditalak oleh suaminya, Zubair. Mengenai penyebab talaknya ulama berbeda pendapat. Satu pendapat mengatakan bahwa Abdullah (anaknya) berkata kepada Zubair, “Orang sepertiku, ibunya tidak akan diwathi.”  Pendapat lain mengatakan bahwa Asma sudah tua dan sudah melahirkan tiga anak bagi Zubair yaitu Abdullah, Urwah, dan Mundzir. Pendapat lain mengatakan bahwa Zubair pernah memukulnya, lalu Asma menjerit memanggil anaknya, Abdullah. Zubair berkata, “Kalau engkau masuk, maka ibumu aku talak.” Lalu Abdullah berkata, “Mengapa engkau menjadikan ibuku sebagai target sumpahmu?” Abdullah masuk sehingga Zubair melepaskan Asma dan mentalaknya dengan talak ba’in.”, (Ensiklopedia Nabi Muhammad di antara Para Shahabiyah, Jilid 4).

Meskipun telah dicerai oleh suaminya, cinta Asma tidaklah pudar. Bahkan ia memutuskan tidak menikah lagi karena teringat perkataan ayahnya ketika beliau masih hidup.

Putriku, Sabarlah. jika seorang wanita mempunyai suami yang shaleh dan dia meninggal, lalu wanita itu tidak menikah setelah itu, mereka akan dipersatukan kembali di surga.
Besar harapan Asma masih bisa berkumpul dengan Zubair meskipun di dunia ia telah diceraikan. Begitulah perempuan bila ia mencinta, rasa itu akan dibawanya mati hingga menghadap Ilahi.

...Ada kalanya seseorang yang begitu istimewa di hati, ternyata mengabaikan diri. Bahkan bukan tak mungkin, dia adalah suami sendiri....
Penyikapan bunda Asma terhadap cintanya yang tak berbalas inilah yang patut menjadi teladan kita semua sebagai muslimah. Ia tak meradang, marah, galau atau bahkan depresi ketika cintanya tak bersambut. Sebaliknya, ia serahkan saja keputusan suaminya itu pada Allah sebagai bagian takdir yang harus ia jalani. Selebihnya ia memfokuskan diri menempa para putra agar menjadi mujahid handal.

Ukhti salihah yang disayang Allah, tak ada seorang pun yang ingin cinta tulusnya tak disambut dengan rasa yang sama. Tapi seringkali, jalannya kehidupan tak selalu seperti yang kita pinta. Ada kalanya seseorang yang begitu istimewa di hati, ternyata mengabaikan diri. Bahkan bukan tak mungkin, dia adalah suami sendiri.

Jangan galau dan jangan sedih, kembalikan semua pada Sang Pemilik Hati. Bila cinta kita tak mampu menyentuh hatinya, serahkan pada Dia, Sang Maha Pembolak-balik hati. Selebihnya, tunaikan apa yang menjadi kewajiban sebagai istri. Teruslah mencintainya seperti tak pernah terluka. Karena suami yang salih, insya Allah ia tak akan mendzalimi perempuan yang atas namaNya telah dihalalkan dalam ikatan nikah.

Kelolalah rasa cinta yang ada agar luka tak lagi semakin terasa. Ya...dengan melabuhkan cinta hanya padaNya, tak ada manusia yang akan kecewa. Cinta pada sesama termasuk suami hanyalah secuil dari wujud cinta kita pada Allah dan RasulNya. Bila telah mampu mendudukkan cinta pada tempat semestinya, semoga tak ada lagi lara yang tersisa meskipun suami tak membalas cinta sebesar yang istri punya. Wallahu alam. 


Sumber : VOA Islam

Patah Hati?, Yuk Belajar pada Abu Utsman An Naiysabury

0

Image result for patah hati gambar



Holaa sahabat sahabati blogger, kali ini owe bakalan post tentang cerita nih, tentang kisah gitu, kisahnya sedih banget deh (biasa aja padahal, cuman agak di dramatisir aja :D )

kalian lebih milih menikah tanpa cinta atau cinta tapi tak bisa menikah? hayooo, pasti bingung kan? karena keduanya sama sakit hehe
tapi ngerasa biasa aja kalo cinta kita, kita serahin sama yang empunya cinta, yaituuuu - Allah *gelar karpet merah

untuk sahabat sahabati, ayoo tersenyuum :) karena ini bukan akhir dari segalanya, cinta bukan akhir dari segalanya, walopun cinta itu menyakitkan. sebenernya yang bikin cinta itu sakit, ternyata kita sendiri lho yang ngebuat ulah nya, daaaan engga ada sangkut pautnya sama Allah, Allah cuma ngasih cinta, nah tinggal bagaimana kita aja yang ngolah cinta nya itu. sekarang mengerti? hehe

sekarang, saatnya kita baca aja yuk cuplikan kisah kecil dibawah ini, ini sumber nya dari VOA Islam, jadi buat nambah nambah list di blog, aku posting lagi aja, itung itung berbagi ilmu juga, siapatau bisa bermanfaat hehe, iya kaan? iya aja deh :D 

get reading guys ;) 

Dengan berbagai sebab, tak setiap proses ta’aruf berakhir  bahagia di meja aqad nikah. Sedih? Wajar. Apalagi bila hati sudah terlanjur ‘jatuh’ sebelum waktunya. Karena kenyataan tak seindah mimpi dan harapan. Kuncup di hati tak jadi benar benar berkembang, kapal kandas bahkan sebelum berlayar. Terpuruk? Patah hati? No way! Jangan cemen! Hidup tak melulu soal cinta, Jangan habiskan air mata hanya untuk cinta yang belum halal.

Karena sungguh, pena telah di angkat, catatan telah kering  dan lembaran telah ditutup. Itulah catatan azali yang tak dapat ditolak oleh semua yang bernama makhluk. Bukankah sesuatu tak akan terjadi bila Alloh tak menghendakinya meski manusia amat sangat menginginkannya? Sekuat apapun engkau berlari, kakimu tetap terikat oleh taqdir.

Tersenyumlah, karena itu bukan pertanda kiamat. Wake up, segera move on!. Meski  ada luka yang menyisakan perih tak terkatakan. Yakinlah bahwa apapun yang telah Alloh tuliskan adalah yang terbaik bagimu. Pun bila kemudian Alloh taqdirkan seseorang  yang menjadi teman hidupmu tak seperti kriteria dan harapanmu, jangan berhenti husnudzon. Yang Alloh pilihkan bagimu adalah yang paling tepat, sesuai dengan keluasan hikmah dan ilmu-Nya. Karena andai saja Alloh sibakkan rahasia taqdirmu, niscaya engkau tak akan memilih selain kejadian itu.  Qodarulloh wa maa syaa a fa’ala.

Menikah tanpa cinta, cinta tapi tak bisa menikah. Bagi kebanyakan orang tentu  teramat menyakitkan, itu bila parameternya akal dan hawa nafsu. Tapi bagi orang yang hatinya bersih akan terasa seringan mengangkat sejumput kapas. Sebagaimana penyakit, pasti akan dibenci oleh akal dan hawa nafsu. Tapi bagi mereka yang berhati bersih akan ikhlas menerima, bahkan amat mensyukurinya, karena yakin akan janji ampunan dan pahala atasnya.

Buang segala rasa gamang, jangan bayangkan beratnya melangkah kesana tanpa cinta, karena Dia yang akan menumbuhkan cinta, mawaddah wa rahmah itu dalam ikatan suci pernikahan, cinta yang halal !. Selama niat lurus bahwa menikah adalah bagian dari ibadah demi meraih keridhoan-Nya dan berdasarkan komitmen pada syariat yang teguh, insyaa Alloh setiap biduk rumah tangga akan selamat sejahtera, meski tanpa cinta sekalipun, karena ada cinta di atas segala cinta, yaitu cinta akan cinta-Nya.

Karena realitanya, betapa banyak rumah tangga yang awalnya didasari saling cinta berakhir dengan perceraian. Dan berapa banyak pasangan yang pacaran bertahun tahun (bayangkan maksiat sampai bertahun tahun!) kandas setelah menikah karena kasus perselingkuhan, adanya WIL/PIL dll. Semua karena tidak ada Alloh dan komitmen syariat di dalamnya.

Maka, sucikan hati, ikhlas dan sabar dalam menerima segala ketentuan Alloh sembari berharap pahala, sebagaimana kisah Abu Utsman An Naiysabury dalam Shaid AL Khatir karya Al Jauzi saat di tanya amalan apa yang paling diharap pahalanya di akhirat, beliau menjawab :
Sejak muda, keluargaku selalu berupaya agar aku segera menikah, tetapi selalu aku tolak, Hingga akhirnya datanglah seorang wanita padaku dan memohon dengan menyebut nama Alloh agar aku menikahinya. Maka akupun melamar pada orang tuanya yang miskin. Saat wanita itu mendatangiku seusai aqad nikah, barulah aku tahu kalau ternyata dia adaah wanita yang sangat jelek.  Namun ketulusan cintanya mencegahku keluar dari kamar.

Aku terus duduk dan manyambutnya dengan tidak menunjukkan rasa marah dan benciku. Walau sebenarnya saat itu aku merasa seperti tengah duduk di atas panggang api kemarahan dan kebencian. Begitulh ku lalui hidup bersamanya selama 15 tahun hingga dia wafat. Maka tiada amalan yang paling aku harap pahalanya di akhirat  selain masa 15 tahun hidup bersamanya dalam kesabaran dan kesetiaanku dalam menjaga perasaan dan ketulusan cintanya. 

[syahid/voa-islam.com]   

SAKITNYA TUK RELAKAN, BAHWA AKU HARUS PERGI

0

 
SAKITNYA TUK RELAKAN, BAHWA AKU HARUS PERGI

Image result for gambar aku harus pergi

"Cinta macam apa ini?"
Mungkin, ku bertanya pada hati yang mulai kering,
Mempertanyakan hati yang masih mencintai laki-laki yang sudah bahagia bersama perempuan lain.
Ku mencintainya dan masih saja mencintainya.
Entah apa yang Allah inginkan kau tak tahu,
Rasa cinta yang begitu kuat, tidaklah bisa pergi dalam pikiranku.
Pikiranku kacau balau,
Cinta yang tak terkendali dengan mudahnya membuat hati kian galau.
Ku mencoba bahagia melihatnya saat ini,
Namun bagaimanapun jua hati ini tak bisa di bohongi,
Bibir tak bisa mengukir senyum dalam kepedihan.
Ia yang masih ku harapkan,
Ia yang masih ingin ku perhatikan,
Seberapa berharganya ia dalam hidupku?
Seberapa spesialnya ia dimataku, hingga ku rela menutup mata hati ku tuk cinta yang baru?
Hijrah cinta memang susah, tapi tak sesulit itu.
Bangkit dari keterjatuhan tidaklah mudah, namun saat dirimu sudah mantap untuk bangkit, yakinlah cinta sejati akan Allah dekatkan padamu :)

Minggu, 22 Mei 2016

Kisah Cinta Karena Allah

0

Image result for aku meninggalkanmu karena allah

Bismillah...

Beberapa hari ini, aku kembali mengalami perasaan yang sebenarnya sudah tidak ingin aku alami. Berada dipersimpangan cinta, dan menunggu antara "iya" dan "tidak" ...perasaanku serasa diangkat namun sekejap saja bisa berubah hancur karena dibuang dari atas lantai 10. Tapi aku juga berusaha menahan, berlapang dada dan selalu mengingat bahwa aku sedang ingin menuju ke satu titik, dan untuk menggapai itu, inilah yang harus aku lalui.

Aku tersadar bahwa setiap fase kehidupan telah aku lalui, yang tersulit dalam hubungan antara perasaan telah menempaku menjadi perempuan yang menganggap airmata itu adalah teman atau refleksi dari suatu gejolak hati saja yang akan berhenti ketika kita tersadar bahwa ini akan berkahir. Dan inilah konsekuensi yang harus diterima setiap pencinta, selalu ada dua pilihan antara sakit atau bahagia dan iya atau tidak.

Iklhaslah, jadilah manusia yang bersyukur, karena sesungguhnya Allah yang Maha mengetahui keadaan kita. Jadi apapun yang kita alami Allah sungguh mengetahui sekecil apapun itu termasuk apa yang ada dihati kita.

Dan dalam hati aku ingin, hanya ada kata "bahagia" apapun kejadiannya. Ikhlas. Aku terus mencari, sesuatu yang bisa membuatku semakin paham keadaan orang yang aku sayangi. Dan akhirnya, sungguh, jika kita mencari kebaikan maka Allah akan menunjukkan jalannya. Aku menemukan sebuah buku lama, yang didalamnya banyak sekali kisah cinta yang akhirnya berakhir dengan Cinta Karena Allah. Aku akan membagi salah satu kisahnya nyata diantaranya.

* Sepasang kekasih semasa perkuliahan yang mendapat ridho dari Allah.*
Ketika hubungan mereka semakin dekat, Allah memainkan kehendaknya kepada sang Pria. Setelah lama berjalan, suatu saat dia berubah menjadi alim dan berusaha untuk taat pada agama. Ia berterus terang kepada kekasihnya, "saya sangat mencintaimu dan tidak bisa meninggalkanmu, namun saat ini aku mulai bertaqarrub (mendekat) kepada Allah. Aku tidak bisa menyatukan dua kekasih saat ini. Tunggulah aku sampai apa yang menjadi kewajibanku terselesaikan. Setelah itu Insya Allah aku akan melamarmu. Aku melihat dirimu sangat cocok denganku. Aku telah mengambil keputusan. Saat ini, aku akan benar-benar menghentikan hubunganku denganmu. Jika Allah berkehendak (kita berjodoh), maka engkau pasti akan menjadi Istriku.”

Ternyata setelah berpa lama meninggalkan kekasihnya, akhirnya sang kekasih bener-benar menjadi istrinya, dan sang pria pun melaksanakan segala apa yang pernah diucapkannya. Kemudian dengan lembut berkata kepada istrinya.
 "Jika Rasulullah mempunyai Khadijah.ra, maka aku memiliki engkau. Kita telah menaati Tuhan kita, Dia pun telah mengganti hubungan yang telah terputus dengan kebahagian, kesenangan dan cinta."

Aku sangat tersentuh membacanya, jika saja orang kita sayang berkata jujur, maka kesetiaan akan teruji disana. Diam sungguh indah pada saat yang tepat, namun ungkapan pun sangat diperlukan untuk memastikan jika yang akan diam karena Allah ini, menyimpan rasa untuk diri kita.

Saat ini sungguh tak ada yang mampu melihat atau merasa apa yang sedang aku alami. Hanya Allah yang tahu betapa rasa yang Dia titipkan padaku ini untuk seseorang membuat aku menjadi dekat padaNya. Aku serasa ingin menjadi dirinya, ingin merasa nikmat apa yang dia rasa dan ketenangan seperti apa yang dia rasa atau berkah apa yang dia rasa ketika begitu dekat denganNya. Selain, berkah yang saat ini aku rasakan yaitu kasih sayang orang tua, kesehatan dan rezeki.

Apa beda antara perasaan antara sebelum dekat DenganNya dan setelah dekat denganNya. Jika bisa aku berkata, "aku mencintaimu, aku menyayangimu, namun saat ini aku pun sedang dekat dan mengejar cintaNya. Dalam waktu yang bersamaan aku tak bisa mencintai kalian. Maka biarkan kupastikan Cintaku padaNya dulu tak tergoyahkan, setelah itu akan kutunggu cintamu jika Allah merestui kita." Dan seandainya pun dia berkata, " saat ini, kau adalah humairahku, maka biarkan aku bersama Dia dulu, karena aku tak bisa membagi waktuku saat ini antara kau dan Dia.

Maka tunggulahlah karena aku akan diam, dan jika waktunya tiba Allah merestui kita, maka aku akan datang menjemputmu. JAGALAH RASAMU UNTUKKU DAN AKUPUN SEBALIKNYA."

Subhanallah.

Wahai Tuhan, aku tidak akan meninggalkan pintuMu. Dan tidak akan berusaha menggapai pintu lain selain pintuMu. Aku akan menenun baju keridhaanMu. Sungguh aku sangat tersanjung telah menjadi salah satu hambaMu. Aku berbisik lirih dalam keheningan subuh. Saat dikatakan siapa TuhanMu? Tuhanku adalah Sang Pencipta Alam. Aku sungguh sangat terhormat telah menjadi salah satu hambaNya. Tuhanku adalah Yang Menerbitkan Fajar. Aku tidak akan berusaha menggapai pintu lain selain pintuMu (dari Hasan bin Tsabit)

kisah dikutip dari Kompasiana

Aku Meninggalkanmu untuk Dia

2

Image result for aku meninggalkanmu karena allah


Tak tahu ada apa dengan hatiku, perlahan aku menolak keberadaanmu. Semakin hilang rasa yang pernah ada. Semakin tak kehilangan jika sosokmu tak tertangkap mata. Semakin tak mengapa jika tak ada pesan masuk darimu. Semua terasa hambar. . . 


Mungkin engkau telah tergantikan. Mungkin cinta untukmu telah tertukar dengan cinta lain yang lebih meyakinkan. Sebab Dia lebih mengerti aku dalam segala perkara. Memberi apapun yang kuminta. Menyedia apapun yang kubutuhkan. Dia pun selalu ada, 24 jam sehari. Tak pernah Dia marah walau aku berulang kali melakukan kesalahan. . . 


Baru kusadari, hubungan yang pernah kita jalani adalah hubungan tak halal. Ketika aku lebih sibuk denganmu, ternyata Dia cemburu. Ketika aku merindukanmu, ternyata Dia cemburu. Ketika perlahan aku mulai mencintaimu, ternyata Dia cemburu. Dia-lah Tuhanku. yang menciptakan dunia dan seisinya, termasuk aku dan kamu. Iya.. Kekasihku itu pencemburu. . . Maafkan aku... Aku harus meninggalkanmu karena aku khawatir Allah murka padaku. Aku takut, ketika hidupku ini mendatangkan murkaNya, dia tak lagi meridhoi hidup dan matiku. Lalu, bisa apa aku tanpa ridhoNya? Ketika memandangmu, menyentuhmu, memikirkanmu, merindukanmu, mencintaimu, tak sadar aku mengumpulkan dosa besar. 


Aku takut aku tak sanggup memikul dosa-dosa ini ketika kelak datang hari pembalasan. Kenapa? Karena engkau belum halal untukku. Aku belum halal untukmu. . . Sekali lagi, maafkan aku. Jika memang engkau benar mencintaiku, mari perbaiki diri. Tunaikan semua kewajibanmu sebagai hamba, Tunjukkan baktimu kepada orangtua, Berikan seluruh cinta yang engkau punya hanya kepadaNya. 


Kita cari ridho Allah Azza Wa Jalla bersama. . . Percayailah, didiklah dirimu sendiri bahwasanya jika memang kita tercipta untuk bersama, akan ada jalannya untuk kita saling memiliki dalam ikatan suci pernikahan. . . Semoga engkau baik-baik saja dan dapat menjadi hamba yang mencintai Rabbnya diatas mencintai manusia dan harta benda. . .

Aku Mencintaimu karena ALLAH

0

Image result for aku mencintaimu karena allah

♥♥♥
Yaa Allah…
Saat aku menyukai seseorang…
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir…
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir
♥♥♥
Yaa Allah…
Ketika aku merindukan seseorang…
Rindukanlah aku pada sosok yang rindu Cinta Sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi
♥♥♥
Yaa Allah…
Jika aku mencintai seseorang..
Cintakanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu
♥♥♥
Yaa Allah…
Ketika aku sedang jatuh cinta…
Jagalah cinta itu..
Agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
♥♥♥
Yaa Allah…
Ketika aku harus berucap “I Love You…. Ana Uhibbuka…. Saya cinta padamu…”
Biarlah kukatakan pada yang hatinya tertaut padaMu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu
♥♥♥
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa…
Dicintai seseorang adalah sesuatu…
Dicintai seseorang yang kau cintai sangatlah berarti…
tetapi…
Dicintai oleh Sang Pencipta adalah SEGALANYA…

Kisah Seorang Anak Bisu Dan Tuli Di Masjid Nabawi

0


Image result for orang tuli bisu di masjid nabawi




Kisah Seorang Anak Bisu Dan Tuli Di Masjid Nabawi


Penyebabnya, tidak lain karena ia bergaul akrab dengan orang-orang jahat dan para dukun. Tanpa ia sadari, syetan setia menemaninya dalam banyak kesempatan. 
Satu lagi, kisah nyata di zaman ini. Seorang penduduk Madinah berusia 37 tahun, telah menikah, dan mempunyai beberapa orang anak. Ia termasuk orang yang suka lalai, dan sering berbuat dosa besar, jarang menjalankan shalat, kecuali sewaktu-waktu saja, atau karena tidak enak dilihat orang lain. 


Ia bercerita mengisahkan tentang riwayat hidupnya:"Saya memiliki anak laki-laki berusia 7 tahun, bernama Marwan. Ia bisu dan tuli. Ia dididik ibunya, perempuan shalihah dan kuat imannya. Suatu hari setelah adzan maghrib saya berada di rumah bersama anak saya, 

Marwan. Saat saya sedang merencanakan di mana berkumpul bersama teman-teman nanti malam, tiba-tiba, saya dikejutkan oleh anak saya.
Marwan mengajak saya bicara dengan bahasa isyarat yang artinya, "Mengapa engkau tidak shalat wahai Abi?" Kemudian ia menunjukkan tangannya ke atas, artinya ia mengatakan bahwa Allah yang di langit melihatmu. Terkadang, anak saya melihat saya sedang berbuat dosa, maka saya kagum kepadanya yang menakut-nakuti saya dengan ancaman Allah. Anak saya lalu menangis di depan saya, maka saya berusaha untuk merangkulnya, tapi ia lari dariku.

Tak berapa lama, ia pergi ke kamar mandi untuk berwudhu, meskipun belum sempurna wudhunya, tapi ia belajar dari ibunya yang juga hafal Al-Qur’an. Ia selalu menasihati saya tapi belum juga membawa faidah. Kemudian Marwan yang bisu dan tuli itu masuk lagi menemui saya dan memberi isyarat agar saya menunggu sebentar, lalu ia shalat maghrib di hadapan saya. Setelah selesai, ia bangkit dan mengambil mushaf Al-Qur’an, membukanya dengan cepat, dan menunjukkan jarinya ke sebuah ayat (yang artinya): "Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa adzab dari Allah Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaithan" (Maryam: 45).

Kemudian, ia menangis dengan kerasnya. Saya pun ikut menangis bersamanya. Anak saya ini yang mengusap air mata saya.Kemudian ia mencium kepala dan tangan saya, setelah itu berbicara kepadaku dengan bahasa isyarat yang artinya, "Shalatlah wahai ayahku sebelum ayah ditanam dalam kubur dan sebelum datangnya adzab!

"Demi Allah, saat itu saya merasakan suatu ketakutan yang luar biasa. Segera saya nyalakan semua lampu rumah. Anak saya Marwan mengikutiku dari ruangan satu ke ruangan lain sambil memperhatikan saya dengan aneh. Kemudian, ia berkata kepadaku (dengan bahasa isyarat),"Tinggalkan urusan lampu, mari kita ke Masjid Besar (Masjid Nabawi)." Saya katakan kepadanya, "Biar kita ke masjid dekat rumah saja." Tetapi anak saya bersikeras meminta saya mengantarkannya ke Masjid Nabawi.

Akhirnya, saya mengalah kami berangkat ke Masjid Nabawi dalam keadaan takut. Dan Marwan selalu memandang saya.Kami masuk menuju Raudhah. Saat itu Raudhah penuh dengan manusia, tidak lama datang waktu iqamat untuk shalat isya’, saat itu imam masjid membaca firman Allah (yang artinya),"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan.

Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan munkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui" (An-Nuur: 21).

Saya tidak kuat menahan tangis. Marwan yang berada disampingku melihat aku menangis, ia ikut menangis pula. Saat shalat ia mengeluarkan tissue dari sakuku dan mengusap air mataku dengannya.Selesai shalat, aku masih menangis dan ia terus mengusap air mataku. Sejam lamanya aku duduk, sampai anakku mengatakan kepadaku dengan bahasa isyarat, "Sudahlah wahai Abi!" Rupanya ia cemas karena kerasnya tangisanku. Saya katakan, "Kamu jangan cemas." Akhirnya, kami pulang ke rumah. Malam itu begitu istimewa, karena aku merasa baru terlahir kembali ke dunia.
Istri dan anak-anakku menemui kami. Mereka juga menangis, padahal mereka tidak tahu apa yang terjadi.

Marwan berkata tadi Abi pergi shalat di Masjid Nabawi. Istriku senang mendapat berita tersebut dari Marwan yang merupakan buah dari didikannya yang baik.
Saya ceritakan kepadanya apa yang terjadi antara saya dengan Marwan. Saya katakan,"Saya bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah, apakah kamu yang mengajarkannya untuk membuka mushaf Al-Qur’an dan menunjukkannya kepada saya?" Dia bersumpah dengan nama Allah sebanyak tiga kali bahwa ia tidak mengajarinya. Kemudian ia berkata, "Bersyukurlah kepada Allah atas hidayah ini." Malam itu adalah malam yang terindah dalam hidup saya. Sekarang -alhamdulillah saya selalu shalat berjamaah di masjid dan telah meninggalkan teman-teman yang buruk semuanya. Saya merasakan manisnya iman dan merasakan kebahagiaan dalam hidup, suasana dalam rumah tangga harmonis penuh dengan cinta, dan kasih sayang.Khususnya kepada Marwan saya sangat cinta kepadanya karena telah berjasa menjadi penyebab saya mendapatkan hidayah Allah."


Sumber: www.ibnutaimiyah.com

yang Dipublikasikan kembali oleh: www.KisahIslam.net

Ketika Aku Memilihmu Karena Allah

0

Image result for Allah telah memilihmu

KETIKA AKU MEMILIHMU KARNA ALLAH ~

Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..

Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. 
Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..

Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..

Salam Santun Senyum MANIS :)
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html