Jumat, 29 April 2016

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

0

SORE yang teduh, ditemani dengan gerimis dan bau tanah yang basah. Bagiku itu senja yang sempurna. Tepat pukul 16.57, aku berjalan melewati jalan setapak yang biasa kulalui sepulang kuliah.Tak lama lagi aku akan sampai di sebuah jalan besar menuju tempat tinggalku di kota perantauanku ini.

Di kejauhan, tampak seorang kakek tua renta bersandar di tepi trotoar yang akan kulewati. Cukup lama aku mengamatinya dari kejauhan. Jelas sekali ia kelaparan. Keriput di wajahnya seolah-olah menceritakan luka yang berkepanjangan.

“Ah…dimana keluarganya atau anaknya?,” tanyaku dalam hati.
Aku mulai merogoh sakuku, sekiranya ada uang receh yang bisa kuberikan kepadanya. Memang tak banyak, karena biasanya uang receh yang tersisa di kantongku adalah sisa membayar angkutan umum sepulang kuliah. Aku hanya menemukan empat keping uang logam 500 rupiah.

“Ah, pasti ini cukup,” pikirku. Toh, dia sama seperti pengemis lainnya di pinggir jalan. Dan uang 2 ribu rupiah selalu cukup untuk seorang pengemis.

Ketika tepat berada di sampingnya, aku memasukan koin logam yang kumiliki tadi ke dalam sebuah peci yang kakek itu gunakan untuk menadah uang. Tanpa melihat lagi, aku langsung berjalan pergi.
“Dia pasti senang dapat uang tambahan,” pikirku.
Baru beberapa langkah aku berjalan, dari tikungan muncul seorang bapak paruh aaya. Dia duduk di atas kursi roda yang begitu usang. Ketika kuperhatikan lagi, subhanallah, bapak itu memangku sesuatu.
Aku tak percaya, bapak itu memangku barang dagangan yang ia pangku dengan bambu di atas kursi rodanya. Diiktanya bambu tersebut pada kursi roda dan dia mulai menjajakan dagangannya.
“Kelontong, ember, sapu, kain pel….  “Sapu lidinya, Dek,” sapanya ketika menghampiriku. Saat itu aku bisa melihatnya dengan jelas. Bapak itu lumpuh, tapi dia tetap berdagang mencari nafkah tanpa menggadaikan harga dirinya. Sikapnya membuatku kagum bercampur haru melihatnya.

Dan ada satu hal yang sangat membuatku terkejut. Bapak itu menghampiri pengemis yang tadi kuberi uang receh, lalu ia mengeluarkan uang dar sakunya sebesar 20 ribu rupiah.
Ia memberikan uang tersebut kepada pengemis itu, seraya berkata,” Bapak belum makan, kan? Ini uang buat Bapak makan, sisanya untuk Bapak sarapan besok,”ujarnya.

GLEK!

Kakiku seakan terpaku, begitu kaku menyaksikan peristiwa itu. Hatiku tertampar, aku malu! Bagaimana bisa seorang pedagang kelomtong keliling yang cacat itu, tulus memberikan uang sebegitu berlipatnya dari jumlah uang yang aku berikan kepada seorang pengemis. Padahal, mungkin dia lebih membutuhkannya, karena mungkun hanya uang selembar itu yang ia miliki.

Lalu aku? Aku sudah merasa cukup dengan hanya memberi 2 ribu rupiah,padahal di dompetku masiha da 2 lembar uang 50 ribu dan 2 lembar uang 20 ribu. Aku kalah, kalah peduli, kalah tulus, kalah ikhlas, dan kalah memberi dari seorang pedagang kelontong yang cacat…
Hari itu, Allah menamparku dengan cara yang paling halus. Di atas langit, masih ada langit! []
 
Sumber: Sejuta Pelangi Pernik Cinta Oki Setiana Dewi. Oki Setiana Dewi. Mizania

Selasa, 26 April 2016

Kini Terungkap Bahwa Walisongo Adalah Utusan Khalifah Utsmaniyah

0




 
Assalamualaikum teman teman seperjuangan ... Bagaimana kabarnya? sehat? semoga tetap dalam lindungan Allah yaa, dan tetap harus bersyukur, oke? siipp :) 

untuk kali ini, ini ada informasi, saya nemu info ini dari akun G+ yang sengaja dikirim, dan saya sendiri pun tidak tau tentang kebenaran ini, wallahua'lam, hanya Allah yang tau. 

Posted by 101dunia on 3:30 AM in Religi

101dunia - Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Kondisi ini tidak lepas dari peranan para ulama yang disebut sebagai Walisongo (sembilan wali). Sedikit orang yang mengetahui siapa sebenarnya Walisongo dan berasal dari mana kah mereka.

Sebuah kitab bernama Kanzul Hum karya Ibnu Bathutah yang sekarang disimpan di museum Istana Turki di Istanbul menyebutkan bahwa Walisongo datang ke Indonesia atas perintah Sultan Muhammad I untuk menyebarkan agama Islam.

Pada tahun 1404 M (808 H) Sultan mengirim surat kepada para pembesar Afrika Utara dan Timur Tengah dengan maksud untuk meminta sejumlah ulama agar diberangkatkan ke pulau Jawa. Para ulama yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam segala bidang agar nantinya akan memudahkan proses penyebaran Islam.

Dengan keterangan di dalam kitab tersebut kita menjadi tahu bahwa sebenarnya Walisongo adalah para ulama yang sengaja diutus Sultan pada masa kekhalifahan Utsmani. Saat itu terdapat 6 angkatan keberangkatan yang masing-masing terdiri dari sembilan orang. Jadi jumlah sebenarnya bukan sembilan ulama tetapi jauh lebih banyak.

Angkatan satu dipimpin oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim asal Turki yang berangkat pada tahun 1400an. Beliau adalah ulama yang memiliki keahlian dalam bidang politik dan sistem pengairan. Dengan berbekal keahlian tersebut maka beliau menjadi peletak dasar berdirinya kesultanan di pulau Jawa dan juga berhasil memajukan pertanian di pulau ini.

Angkatan pertama ini juga terdiri dari dua orang ulama yang berasal dari Palestina yaitu Maulana Hasanuddin dan Sultan Aliudin. Dua orang ulama ini berdakwah di Banten dan mendirikan kesultanan Banten. Maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Banten yang merupakan keturunan dari Sultan Hasanuddin memiliki hubungan secara biologis dengan rakyat Palestina.

Selain itu ada Syekh Ja'far Shadiq yang diberi julukan sebagai Sunan Kudus dan Syarif Hidayatullah yang disebut sebagai Sunan Gunung Jati. Kedua ulama ini juga berasal dari Palestina. Dalam proses dakwah beliau, Sunan Kudus membangun sebuah kota di Jawa Tengah yang kemudian disebut kota Kudus. Nama kota tersebut berasal dari kata Al Quds (Jerusalem).

Masyarakat Nusantara pertama kali mengenal Islam pada abad 7 Masehi atau abad 1 Hijriah. Pengaruh Islam sangat besar pada situasi politik saat itu. Dengan semakin berkembangnya ajaran Islam di Nusantara ketika itu, maka bermunculan lah berbagai kerajaan dan kesultanan Islam seperti Kesultanan Peureulak, Samudera Pasai, Aceh Darussalam, Palembang, Ternate, Tidore, Bacan (Maluku), Pontianak, Bulungan, Tanjungpura, Mempawah, Kutai, Sambas, Banjar, Pasir, dan Sintang.

Sedangkan kesultanan yang berdiri di Jawa di antaranya adalah Demak, Pajang, Cirebon, dan Banten. Di Sulawesi, syariat Islam diterapkan dalam institusi kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo, Soppeng dan Luwu. Di Daerah Nusa Tenggara hukum Islam diterapkan dalam kesultanan Bima.

Perjalanan Dakwah Wali Songo

Sebelum tiba di tanah Jawa, pada umumnya para ulama ini singgah terlebih dahulu di Pasai. Penguasa Samudera Pasai yang hidup pada tahun 1349-1406 Masehi, Sultan Zainal Abidin Bahiyan Syah adalah orang yang mengantarkan Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq ke Tanah Jawa.

Sejak tahun 1463 Masehi semakin banyak ulama Jawa yang menggantikan ulama yang telah wafat atau berhijrah ke tempat lain. Para ulama pengganti tersebut di antaranya:

- Raden Paku (Sunan Giri)

Beliau adalah putra Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu yang merupakan putri dari Prabu Menak Sembuyu Raja Blambangan.

- Raden Said (Sunan Kalijaga)

Beliau adalah putra Bupati Tuban, Adipati Wilatikta atau disebut juga Raden Sahur. Berdasarkan sejarah masyarakat Cirebon, julukan Kalijaga berasal dari nama salah satu desa di Cirebon bernama Kalijaga. Saat Raden Said bermukim di desa tersebut, beliau sering berdiam diri dengan berendam di kali (jaga kali).

- Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)

Beliau adalah putra dari Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Nama Bonang berasal dari nama sebuah desa di Rembang.

- Raden Qasim Dua (Sunan Drajad)

Seperti halnya Sunan Bonang, beliau juga adalah putra Sunan Ampel. Dengan demikian Sunan Drajad adalah saudara dari Sunan Bonang.

Para ulama diberi gelar Raden yang berasal dari kata Rahadian dan berarti Tuanku, maka dapat disimpulkan bahwa saat itu dakwah Islam telah berjalan dengan baik dan mendapat kehormatan dari kalangan pembesar Kerajaan Majapahit.

Para Ulama Penyebar Agama Islam Di Nusantara

Wali Songo Angkatan Ke-1, tahun 1404 M/808 H. Terdiri dari:

1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli mengatur negara.
2. Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan.
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir.
4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko.
5. Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli mengatur negara.
6. Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan.
7. Maulana Hasanudin, dari Palestina.
8. Maulana Aliyudin, dari Palestina.
9. Syekh Subakir, dari Iran, Ahli ruqyah.

Wali Songo Angkatan ke-2, tahun 1436 M, terdiri dari :

1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
2. Maulana Ishaq, asal Samarqand, Rusia Selatan
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, asal Mesir
4. Maulana Muhammad Al-Maghrabi, asal Maroko
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
7. Maulana Hasanuddin, asal Palestina
8. Maulana 'Aliyuddin, asal Palestina
9. Syekh Subakir, asal Persia Iran.

Wali Songo Angkatan ke-3, 1463 M, terdiri dari:

1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
2. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, asal Mesir
4. Maulana Muhammad Al-Maghrabi, asal Maroko
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

Wali Songo Angkatan ke-4,1473 M, terdiri dari :

1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
2. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

Wali Songo Angkatan ke-5,1478 M, terdiri dari :

1. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
2. Sunan Muria, asal Gunung Muria, Jawa Tengah
3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Syaikh Siti Jenar, asal Persia, Iran
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

Wali Songo Angkatan ke-6,1479 M, terdiri dari :

1. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
2. Sunan Muria, asal Gunung Muria, Jawa Tengah
3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Tembayat, asal Pandanarang
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

Hubungan Kesultanan Nusantara Dengan Kerajaan Islam di Turki dan Arab

Hubungan antara kerajaan Islam Aceh dengan Khilafah Utsmaniyah juga dapat diketahui dari keterangan seorang sejarahwan, Bernard Lewis, yang mengungkapkan bahwa pada tahun 1563 Masehi pembesar kerajaan Aceh mengutus seseorang ke Istanbul guna meminta bantuan melawan Portugis. Dia berusaha meyakinkan Khilafah bahwa raja-raja di kawasan tersebut telah bersedia memeluk Islam jika Khalifah Utsmaniyah mau menolong mereka.

Namun sayangnya pada saat itu Kekhalifahan Utsmaniyah sedang mengalami berbagai permasalahan genting yaitu pengepungan Malta dan Szigetvar di Hungaria dan mangkatnya Sultan Sulaiman Agung. Setelah terhambat selama dua bulan akhirnya mereka membentuk sebuah armada perang yang terdiri dari 19 unit kapal perang dan beberapa kapal pengangkut persenjataan dan persediaan untuk dikirim ke Aceh.

Hal yang disayangkan adalah sebagian besar kapal tersebut tidak pernah tiba di Aceh. Kapal-kapal tersebut dialihkan untuk tugas yang lebih mendesak yaitu memulihkan kekuasaan Utsmaniyah di Yaman. Kapal yang tiba di Aceh hanya dua unit saja dan langsung digunakan untuk mengusir Portugis. Catatan Sejarah mengenai hal ini dapat ditemukan dalam berbagai arsip dokumen negara Turki dan buku-buku yang ditulis oleh sejarahwan dunia.

Selain itu dalam Bustanus Salatin karangan Nuruddin ar-Raniri juga disebutkan bahwa kesultanan Aceh telah menerima bantuan militer dari Khalifah Utsmaniyah berupa senjata disertai pengajar yang khusus dikirim untuk mengajarkan cara pemakaiannya.

Kaitan antara kesultanan Banten dengan kerajaan di Timur Tengah juga dapat terlihat dari gelar-gelar kehormatan yang diberikan kepada para pembesar kerajaan Islam di Nusantara. Gelar tersebut di antaranya:

- Kesultanan Banten

Abdul Qadir dianugerahi gelar Sultan Abulmafakir Mahmud Abdul Kadir oleh Syarif Zaid, Syarif Mekkah saat itu.

- Kesultanan Mataram

Pangeran Rangsang memperoleh gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarami dari Syarif Mekah pada tahun 1641 Masehi.

Pada tahun 1652 hubungan antara kesultanan Aceh dan Turki juga semakin erat dengan adanya pengiriman utusan Aceh ke Turki dalam upaya meminta bantuan meriam. Khalifah Utsmaniyah mengirim 500 orang pasukan Turki untuk mengawal pengiriman meriam dan amunisi.

Selanjutnya pada tahun 1567, Sultan Salim II mengirim armada ke Sumatera. Melihat kedekatan antara kaum muslimin di Nusantara dengan Kekhalifahan Utsmaniyah, seorang pejabat pemerintahan kolonial Belanda, Snouck Hurgronje, mengatakan, "Di kota Mekah terletak jantung kehidupan agama kepulauan Nusantara, yang setiap detik selalu memompakan darah segar ke seluruh penduduk Muslim di Nusantara."

Menjelang abad modern pun hubungan tersebut masih terjalin baik, terbukti pada akhir abad 20 konsulat Turki di Jakarta pernah membagikan Al Quran atas nama Sultan Turki. Istanbul juga pernah mencetak tafsir Al Quran berbahasa melayu karangan Abdur Rauf Sinkili. Pada halaman depan tafsir al Quran tersebut tertulis "Dicetak oleh Sultan Turki, raja seluruh orang Islam." Pada saat itu yang disebut Sultan Turki adalah Khalifah yang merupakan pemimpin Khilafah Utsmaniyah berpusat di Turki.

Snouck Hurgronje juga pernah mengatakan bahwa pada umumnya rakyat di Indonesia terutama mereka yang tinggal di pelosok daerah di seluruh tanah air, memandang Stambol (sebutan untuk Khalifah Utsmaniyah) masih sebagai raja bagi seluruh orang mukmin yang saat itu kekuasaannya agak berkurang karena adanya penguasaan orang kafir di Indonesia.

Melihat fakta-fakta sejarah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa memang Nusantara pada jaman dahulu adalah bagian dari khilafah baik saat kekuasaan Khilafah Abbasiyah Mesir maupun Khilafah Utsmaniyah Turki.

Berdasarkan bentuk kekhalifahan saat itu, Syarif Mekah adalah seorang gubernur pada masa Khilafah Abbasiyah dan Khilafah Utsmaniyah untuk daerah Hijaz. Karena itu penganugerahan gelar sultan kepada para pembesar kerajaan Islam di Nusantara lebih merupakan pengukuhan sebagai penguasa Islam dan bukan gelar semata.

Sejarah Masuknya Agama Islam Di Indonesia

Sebelum kita mengenal beberapa teori tentang penyebaran Islam di Nusantara, perlu di perhatikan bahwa Politik Luar Negeri Negara Khilafah terdiri dari dua; Da’wah dan Jihad. Awalnya negeri yang ditargetkan akan diberi dakwah, ketika menerima maka tidak ada perang di sana. Namun, ketika menolak, maka akan terjadi Jihad dan Futuhat (Pembebasan). Dua hal ini adalah politik Luar Negeri, dimana di setiap perkembangan akan disampaikan kepada Khalifah.

Itu pula yang terjadi di Indonesia. Jika penyebaran Islam di lakukan oleh pedagang semata, bukan Da’i atau utusan, maka apakah akan ada laporan kepada Khalifah? Lalu, apakah penyebaran lewat jalur perdagangan merupakan Politik Luar Negeri? Apakah penyebaran Islam dengan jalur perdagangan hanya propaganda untuk menutupi bahwa Nusantara pernah menjadi fokus dakwah Islam dan menjadi bagian dari Khilafah?

Dari teori Islamisasi oleh Arab dan China, Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam Indonesia, mengaitkan dua teori Islamisasi tersebut. Islam datang ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Penyebarannya pun bukan dilakukan oleh para pedagang dari Persia atau India, melainkan dari Arab. Sumber versi ini banyak ditemukan dalam literatur-literatur China yang terkenal, seperti buku sejarah tentang China yang berjudul Chiu Thang Shu.

Menurut buku ini, orang-orang Ta Shih, sebutan bagi orang-orang Arab, pernah mengadakan kunjungan diplomatik ke China pada tahun 651 Masehi atau 31 Hijriah. 4 tahun kemudian, dinasti yang sama menerima delegasi dari Tan Mi Mo Ni, sebutan untuk Amirul Mukminin. Selanjutnya, buku itu menyebutkan, bahwa delegasi Tan Mi Mo Ni tersebut merupakan utusan yang dikirim oleh khalifah yang ketiga. Ini berarti bahwa Amirul Mukminin yang dimaksud adalah Khalifah Utsman bin Affan.

Pada masa berikutnya, delegasi-delegasi muslim yang dikirim ke China semakin bertambah. Pada masa Khilafah Umayyah saja, terdapat sebanyak 17 delegasi yang datang ke China. Kemudian pada masa Dinasti Abbasiyah, ada sekitar 18 delegasi yang pernah dikirim ke China.

Bahkan pada pertengahan abad ke-7 Masehi, sudah terdapat perkampungan-perkampungan muslim di daerah Kanton dan Kanfu. Sumber tentang versi ini juga dapat diperoleh dari catatan-catatan para peziarah Budha-China yang sedang berkunjung ke India. Mereka biasanya menumpang kapal orang-orang Arab yang kerap melakukan kunjungan ke China sejak abad ketujuh. Tentu saja, untuk sampai ke daerah tujuan, kapal-kapal itu melewati jalur pelayaran Nusantara.

Beberapa catatan lain menyebutkan, delegasi-delegasi yang dikirim China itu sempat mengunjungi Zabaj atau Sribuza, sebutan lain dari Sriwijaya. Umumnya mereka mengenal kebudayaan Budha Sriwijaya yang sangat terkenal pada masa itu. Kunjungan ini dikisahkan oleh Ibnu Abd al-Rabbih, ia menyebutkan bahwa sejak tahun 100 hijriah atau 718 Masehi, sudah terjalin hubungan diplomatik yang cukup baik antara Raja Sriwijaya, Sri Indravarman dengan Khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz.

Lebih jauh, dalam literatur China itu disebutkan bahwa perjalanan para delegasi itu tidak hanya terbatas di Sumatera saja, tetapi sampai pula ke daerah-daerah di Pulau Jawa. Pada tahun 674-675 Masehi, orang-orang Ta Shi (Arab) yang dikirim ke China itu meneruskan perjalanan ke Pulau Jawa. Menurut sumber ini, mereka berkunjung untuk mengadakan pengamatan terhadap Ratu Shima, penguasa Kerajaan Kalingga, yang terkenal sangat adil itu.

Pada periode berikutnya, proses Islamisasi di Jawa dilanjutkan oleh Wali Songo. Mereka adalah para muballig yang paling berjasa dalam mengislamkan masyarakat Jawa. Dalam Babad Tanah Djawi disebutkan, para Wali Songo itu masing-masing memiliki tugas untuk menyebarkan Islam ke seluruh pelosok Jawa melalui tiga wilayah penting. Wilayah pertama adalah Surabaya, Gresik, dan Lamongan di Jawa Timur.

Wilayah kedua adalah, Demak, Kudus, dan Muria di Jawa Tengah. Dan wilayah ketiga adalah, Cirebon di Jawa Barat. Dalam berdakwah, para Wali Songo itu menggunakan jalur-jalur tradisi yang sudah dikenal oleh orang-orang Indonesia kuno. Yakni melekatkan nilai-nilai Islam pada praktik dan kebiasaan tradisi setempat. Dengan demikian, tampak bahwa ajaran Islam sangat luwes, mudah dan sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa saat itu.

Selain berdakwah dengan tradisi, para Wali Songo itu juga mendirikan pesantren-pesantren, yang digunakan sebagai tempat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam. Pesantren Ampel Denta dan Giri Kedanton, adalah dua lembaga pendidikan yang paling penting di masa itu. Bahkan dalam pesantren Giri di Gresik, Jawa Timur itu, Sunan Giri berhasil mendidik ribuan santri yang akhirnya dikirim ke beberapa daerah di Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia Timur lainnya.

Penjajah Belanda Menghapuskan Jejak Khilafah

Pada masa penjajahan, Belanda berusaha menghapuskan penerapan syariah Islam oleh hampir seluruh kesultanan Islam di Indonesia. Salah satu langkah penting yang dilakukan Belanda adalah menyusupkan pemikiran dan politik sekuler melalui Snouck Hurgronye. Dia menyatakan dengan tegas bahwa musuh kolonialisme bukanlah Islam sebagai agama.

Dari pandangan Snouck tersebut penjajah Belanda kemudian berupaya melemahkan dan menghancurkan Islam dengan 3 cara. Pertama: memberangus politik dan institusi politik/pemerintahan Islam. Dihapuslah kesultanan Islam. Contohnya adalah Banten. Sejak Belanda menguasai Batavia, Kesultanan Islam Banten langsung diserang dan dihancurkan. Seluruh penerapan Islam dicabut, lalu diganti dengan peraturan kolonial Belanda.

Kedua: melalui kerjasama raja/sultan dengan penjajah Belanda. Hal ini tampak di Kerajaan Islam Demak. Pelaksanaan syariah Islam bergantung pada sikap sultannya. Di Kerajaan Mataram, misalnya, penerapan Islam mulai menurun sejak Kerajaan Mataram dipimpin Amangkurat I yang bekerjasama dengan Belanda.

Ketiga: dengan menyebar para orientalis yang dipelihara oleh pemerintah penjajah. Pemerintah Belanda membuat Kantoor voor Inlandsche zaken yang lebih terkenal dengan kantor agama (penasihat pemerintah dalam masalah pribumi). Kantor ini bertugas membuat ordonansi (UU) yang mengebiri dan menghancurkan Islam. Salah satu pimpinannya adalah Snouck Hurgronye.

Dikeluarkanlah: Ordonansi Peradilan Agama tahun 1882, yang dimaksudkan agar politik tidak mencampuri urusan agama (sekularisasi); Ordonansi Pendidikan, yang menempatkan Islam sebagai saingan yang harus dihadapi; Ordonansi Guru tahun 1905 yang mewajibkan setiap guru agama Islam memiliki izin; Ordonansi Sekolah Liar tahun 1880 dan 1923, yang merupakan percobaan untuk membunuh sekolah-sekolah Islam. Sekolah Islam didudukkan sebagai sekolah liar.

Demikianlah, syariat Islam mulai diganti oleh penjajah Belanda dengan hukum-hukum sekuler. Hukum-hukum sekuler ini terus berlangsung hingga sekarang. Maka tidak salah jika dikatakan bahwa hukum-hukum yang berlaku di negeri ini saat ini merupakan warisan dari penjajah, sesuatu yang justru seharusnya dienyahkan oleh kaum Muslim, sebagaimana mereka dulu berhasil mengenyahkan sang penjajah: Belanda.

COPYRIGHT © 2016 101DUNIA.

Untukmu Calon Imamku

0

"Untukmu calon imamku, kutulis kisah ini dimalam-malamku yang panjang ..

bagai goresan getar hati dalam rindu yang tertahan..

Untukmu seseorang yang akan menemaniku di masa depan
Kamu?… Siapa Kamu ?
Siapa namamu ?
Dimana kamu berada ?

Aku menantimu..
Bersama semua pengabdianku yang tertunda
Bersama segenap cinta yang tak akan sempurna
Bila engkau tak kunjung hadir dihadapanku

Untukmu calon imamku yang aku tidak tahu dimana kamu berada?
Suatu saat bila engkau datang
Tolong cintai aku karena Allah
Bimbing aku, jadilah imam dalam sholatku
Izinkan bakti dan taatku menyatu bersama senyum di wajah teduhmu
Izinkan cinta dan rinduku terpatri kuat didalam hati dan pikiranmu

Untukmu calon imamku yang entah sedang apa?
Ketahuilah bahwa aku adalah orang asing untukmu
Nanti, terangkanlah apa-apa yang tidak aku mengerti darimu
Terangkanlah apa-apa yang tidak kau sukai
Agar aku bisa mengenalmu secara utuh

Untukmu calon imamku yang sedang memantaskan dirinya dihadapan Allah
Ketahuilah bahwa akupun disini selalu menantimu dalam taat
Menanti untuk menjadi belahan jiwamu
Menanti untuk menjadi penyejuk hatimu"


kau yang tertulis di lauhul mahfudz
kau adalah rahasia terbesarku
kehadiranmu menyempurnakan hidupku

kau yang kusebut di dalam doa ku
kau yang menjadi imam di hidupku
kehadiranmu menyempurnakan imanku

ku menunggu dalam sabar ku
ku ikhlaskan semua harapan ku
bersamamu di masa depan ku
membangun cinta
membangun surga
menggapai ridha-Nya

"dan aku menanti menjadi bidadari untuk musampai bertemu pada suatu masacalon imamku"

Harapku, suatu saat nanti aku bisa berada dibelakang sholat mu dan mengaminkan semua doamu

0

Entah kenapa dan bagaiamana bisa, seseorang yang belum aku tau nama serta rupanya bisa mengisi salah satu bait dalam doa. Membuatku selalu menangis di sertai senyum dalam doa, karena pinta yang berlandaskan cinta mengharap Ridho-Nya. Kadang aku cemburu pada bidadari syurga yang diperuntukan untuknya, sedangkan aku harus terus memperbaiki diri untuk membuat bidadari cemburu padaku.


Harapku, Bisa Berdiri Di Belakang Solatmu Dan Mengaamiinkan Semua Doamu


Harapku, bisa berdiri di belakang sholatmu dang mengaamiinkan semua doamu. Bersama merajut iman dalam lantunan rindu mengharapkan surganya. Hadirmu memenuhi semua pinta dalam doa, ketika harap berbalas syukur. Lalu apa lagi yang aku minta, jika bersamamu menyempurnaka semua doa.

Ketahuilah wahai seseorang yang entah siapa, aku bulanlah wanita yang sempurna seperti banyak orang fikirkan. Tapi aku akan terus berusaha untuk menjadi sosok peyempurna dalam kehidupanmu. Seseorang yang akan membujuk Allah untuk megabulkan semua doamu, mendampingi setiap langkahmu, dan partner dalam ibadah yang kau lakukan. Tapi ketahuilah satu hal, kalau aku akan selalu menjadi tempat untukmu kembali pada saat dan situasi apa pun.

Tak banyak yang bisa aku berikan selain kesetiaan dan kepercayaan pada dirimu wahai imam. Tida akan aku mendahului sebelum ada izinmu. Maka bimbinglah aku dalam takwa untuk mendapatkan manisnya iman bersama mu.

Pernah suatu hari aku mengadu kepada Allah sambil menangis. Melihat diri yang masih banyak kekurangan dan berlumur dosa, akan kah kau datang untukku atau kau akan pergi dengan wanita lain. Entah lah, biarkan yang maha romantis mengatur semuanya. Yang pasti dalam belajarku memperbaiki diri, selalu ada nama mu yang aku harapkan. 

Semoga kita dipertemukan dan disatukan dalam jalinan yang suci. Tapi kalau pun malaikat maut lebih dahulu datang dari pada hadirmu. Akan aku tunggu kau di surga-Nya. Semoga cinta kita abadi dalam doa walaupun tak pernah bertemu di dunia. Akan ku tunggu saat itu, saat aku berdiri tepat di belakang sholatmu dan mengaamiinkan semua doa-doa mu wahai imam ku.

Antara Cinta dan Jarak, tapi kau tetap direlung hatiku

0

Selalu ada kisah romantis meski raga ini tidak pernah bertemu secata langsung. Mata yang tidak bisa saling menatap tapi merasakan hati yang kian dekat. kita adalah anak manusia yang saling jatuh cinta, meski jarak tidak berpihak pada kita.


Kau Selalu Membuatku Jatuh Hati, Meski Jarak Memisahkan Kita

Adakah kisah yang seroamtis ini, dua anak manusia sama-sama saling merindukan. Saling menyibukan dengan mimpi dan cita-cita tanpa melepas rasa cinta. saling menguatkan dalam doa dan tawakal akan takdir. Ini adalah usahaku untuk mencintaimu, cepatlah kembali. karena nanti ini adalah rumah mu, sebuah nama tempat singgah dan berlabuh hati  yang tertulis sebelum kita dilahirkan.

Hai kau yang di sana, jangan pernah mengeluh akan hidup. Tegarlah dalam menghadapi setiap masalah yang ada, ceritakan kisah perjuangan seorang pria hebat bagi anak kita nanti. Pria yang nantinya akan memnjadi imam dalam sholatku dan pemimpin dalam rumah tangga yang nantinya akan kita bangun.

Satu hal yang ingin aku dengar setelah kita dipersatukan. Bagaimana rasanya berbicara dengan ayahku untuk yang pertama kalinya? ( :D ). Apa alasannya kau yakin dengan keputusanmu untuk datang meminangku. Kenapa kau bisa jauh cinta padaku?. bisakah kita jaga rasa itu sampai usia kita tidak muda lagi dan tidak ada alasan fisik kita saling mencintai.

Kau yang selalu membuatku jatuh cinta, meski raga kita tidak pernah saling menyapa. Doa-doamu selalu terima, dan aku terjemahkan dalam bahasa rindu dalam sujudku. Rinduku padamu selalu hadir dengan tekadku untuk terus memperbaiku diri. Karena apa pun keputusan-Nya nanti, aku tidak akan pernah menyesal. 

Jodohku biarkan aku jatuh hati padamu, meski kita sama-sama tidak tau kapan akan bertemu. Namamu biarkan menjadi misteri dan hadiah terindah dari usahaku memperbaiki diri. Jodohku, jarak ini yang akan menguatkan cinta kita. Jarak ini yang akan mendidik kita agar tidak ada lagi jarak yang memisahkan kita.

Cukuplah Allah yang Menilai Amalku

0


Dengan segala kelebihan yang kau punya. Sejatinya kelebihanmu itu semua bak pisau bermata dua, yang dapat menghantarkanmu ke surga, atau menjerumuskanmu ke dalam neraka. Ya, karena kelebihanmu itu dapat menjadi karunia yang berbuah pahala, atau bencana yang berujung dosa.

Rendah hatilah… jadilah laksana bintang bercahaya yang tampak di bayangan air yang rendah, padahal sebenarnya dia berada di ketinggian. Jangan menjadi laksana asap, yang membumbung tinggi dengan sendirinya di lapisan udara yang tinggi, padahal sebenarnya dia rendah.

sungguh, janganlah kamu merasa bangga atas apa yang telah kamu miliki, janganlah kamu merasa ujub (berbangga diri), apapun yang kamu lakukan, sebanyak apapun kebaikan yang kamu lakukan, jika dalam hatimu terdapat secuil "riya", amal mu bukanlah apa apa..

Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. 
Allah bertanya kepadanya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. 
Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. 

Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. 
Kemudian Allah menanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab: ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.’ Allah berkata : ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. 

Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab : ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”

sadarlah, kamu tidak perlu bersusah payah untuk membuat orang melihat amalmu, apapun yang kamu lakukan, Allah pasti telah melihatnya. kamu tidak perlu membuat orang simpatik kepadamu, kamu tidak perlu membeberkan atas apa yang telah kau korbankan, mereka mungkin melihat mu, tapi jika kau berbuat demikian, Allah tak akan melirik kearahmu. rahasiakanlah perbuatanmu, dan perkataan mu, sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati .smile emotikon.

Maafkan aku, tapi rasa ini tidak tepat

0


Image result for perpisahan

Entah darimana rasa itu datang, kapan menghampiri dan tidak mau pergi. Tiba-tiba ada rasa yang datang dari komunikasi yang biasa, dari pembicaraan yang sederhana. Mulanya kita hanya saing memandang, terpaku sebenatar tanpa mengeluarkan kata, menundukan pandangan dan berlalu. Tapi aku kaget saat menerima pesan pertama dari mu, senang bercampur malu. Dan dari sanalah percakapan kita berawal.

Pergilah, Karena Aku Mulai Mencintaimu

Mulai menanyakan hal-hal yang sederhana sampai bercerita tentang keseharian yang menyenangkan. Kadang ada cerita duka yang aku bagi dengan mu, dan kau setia mendengarkannya. Kadang ada rasa kesal yang aku luapkan pada mu, tapi kau hanya tersenyum dan mencoba menghibur ku dengan candaan-candaan kecil.

Pernah sekali aku menangis saat menghubungi mu, tapi kau masih sabar mendengarkan segala keluh kesah ku. Dan aku baru tau kalau malam itu kamu harus belajar untuk ujian besok, tapi dengan tenangnya kamu menenangkan ku dan menghiburku dengancara yang unik.

Tapi rasa ini mulai tidak wajar, kenapa saat mendengar nama mu diriku selau tersenyum dan jantungku berdebar kencang. selalu ingin mengetahui apa yang sedangkau kerjakan di dunia nyata dan kau bagikan di dunia maya. Waktuku menjadi sepi jika tidak ada kabar dari mu, dan entah kenapa diriku mulai nyaman dengan kehadirian diri mu..

Pergi lah, ku mohon. Rasa ini datang pada saat yang belum tepat. Aku takut kita akan saling menyakiti, karena terjalin dalam hubungan yang tidak halal. Bukan cinta yang akan bersemi, tapi nafsu yang berbalut keindahan dunia. Menggoda kita dengan kesenangan dan melupakan kewajiab-kewajiab kita. Aku tidak mau mengganggu mu dan menggoyahkan imanmu. Sedikit pun aku tidak mau menjadi jalan syetan untuk menjerumuskan dirimu ke api neraka.

Jika saatnya telah tiba dan kita ditakdirkan bersama. Disitu kita akan merasa yakin jika doa itu nyata dan cinta sejati akan membawamu ke surga. Biarlah hati ini merasa sakit untuk sebentar, dan menyibukan diri dengan tugas-tugas yang ada. Karena hadir mu di saat yang tepat akan menjadikan penantian menjadi suatu saat yang dirindukan. Aku tidak akan pergi, jika kau sudah siap segera temui ayah ku.

Aku Telah Temui Keajaiban - Mu Yaa Rabb

0

Bissmillah …
Ada sepenggal cerita yang pernah saya dengar disalah satu stasiun televisi swasta, seseorang yang menunggu tentang bukti kebesaran Allah, orang itu terus menunggu, tapi ternyata bukti tidak kunjung datang, untuk cerita selengkapnyaa, lets to reading ....

Image result for siang dan malam bulan bintang adalah bukti nyata kekuasaan Allah


Ada seseorang yang lagi mencari jati dirinya, apa agamanya, dia terus mencari mencari mencari “ini bukan agama, kenapa temen temen saya malah mengajak saya buat minum minum an? Mabuk mabukan, ini bukan agama”. 

Saya terus mencari apa sebenarnya agama itu, seperti apa agama itu, hingga saya berbincang dengan salah seorang teman saya yang beragama islam “kamu belum mencari agama islam” kata teman saya. “untuk apa saya mencari agama islam? Islam itu agama teroris, katanya jihad tapi ternyata membunuh orang” jawab saya.

Hingga akhirnya saya penasaran dan mencari seperti apa itu islam, hingga akhirnya saya bertekad untuk memasuki masjid dengan melawan rasa takut saya, dan saya pun memasuki masjid dengan memakai sepatu, melewati sajadah sajadah yang saya injak menggunakan sepatu yang saya kenakan, ketika saya masuk masjid saya menemui orang yang berjenggot dan memakai celana ngatung, ada yang sedang sembahyang, sujud, yang sedang mengaji. 

seketika saya masuk , orang orang berjenggot itu tertuju pada saya, dalam hati saya berkata “tamatlah riwayat saya hariini, saya akan mati hariini, orang berjenggot itu melihat kearah saya dengan wajah serius, saya akan ditembak, tamatlah riwayat saya hariini”. 

Hingga akhirnya ada seorang pria bersorban berjenggot menyapa saya “Assalamualaikum”. 
Oh ini ternyata islam, islam itu seperti ini, ketika bertemu mereka mengucap salam, mereka mendoakan saya, bahkan saya tidak mengenal mereka, tapi mereka mendoakan saya, ini adalah agama, ini agama yang saya cari. 

Hingga akhirnya saya bertanya kepada pria tersebut tentang islam, tapi sepanjang saya berbincang dengan nya, saya tidak mendengar dia berkata “ini pendapat saya, menurut saya begini” tidak, dia tidak berkata seperti itu, justeru dia berkata “menurut Al-Quran dan hadist - dia menjelaskan kepada saya dengan penjelasan yang datang nya dari tuhan langsung, ini adalah agama” saya semakin penasaran dengan agama ini, saya pun membaca Alquran, membaca maksud dari alquran “wah ternayata semua sudah tercantum didalam Alquran, semua kejadian didunia ini sudah tercatat didalamnya”, saya pun terus membuka buka lembaran alquran, hinngga saya memutuskan besok untuk masuk islam “oke saya besok akan masuk islam”.

 ketika malam tiba, tepatnya jam 3 pagi, saya terus membaca alquran, saya membuka lembar per lembar alquran dan saya membuka jendela kamar saya “besok saya akan masuk islam, tapi tuhan, saya masih ingin tau bukti bahwa kau beneran ada, tolong kasih bukti kepada saya tuhan, apa kek, bukti apa kek, mobil ngejungkel kek, rumah saya rubuh separo kek, ada pohon rubuh kek, kasih bukti kepada saya tuhan”, tapi apa? Setelah menunggu tidak ada bukti apapun yang datang padanya. 

“tuhan, besok saya akan masuk islam, saya masih ingin melihat bukti sedikit saja, agar saya percaya dengan keputusan saya, ada bintang jatoh kek tuhan yang lewat, meteor jatoh kek, apa kek tuhan, tolong kasih bukti ke saya tuhan”, tapi apa? Tak ada bukti yang datang kepadanya, hingga akhirnya dia pun putus asa, dan dia pun kembali membuka alquran, ketika membuka ternyata didalam nya tertulis “ Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (QS. An Nahl:12)”

Begitulah ayat dari Al-quran, bukti apa yang kamu inginkan lagi?, sesungguhnya malam, siang, matahari, bulan adalah tanda kekuasaan Allah, apa yang harus dibuktikan lagi? Sesungguhnya hal tersebut adalah bukti bagi orang yang mau berfikir.


Saya seketika speechless membacanya, Tuhan telah memberi saya bukti selama ini tanpa saya ketahui, Dan singkat cerita, orang itu akhirnya memeluk islam. *selesai*

lets to sedekah :)

0

terkadang Allah negor kita itu dengan cara yang baik lho, supaya apa? supaya kita peka, supaya kita sadar, bahwa ada hal yang seharusnya kita lakuin tapi belum kita laksanain. tapii kadang ketika Allah negor pake cara yang halus, eh kita malah gasadar.

example : 

udah lama kita engga sedekah, tapi entah kenapa tiba tiba ada orang yang ngasih uang ke kita dengan alasan zakat "ambil aja, anggep itu zakat ato sedekah dari saya".

dalem hati kalian pasti bingung kan? kenapa ada orang yang tiba tiba ngasih uang gitu aja, uang nya engga kecil lagi, yaa lumayan gede lah warna biru ato warna pink gitu. 

Nah,, mungkin Allah mau kita sedekah juga, tapi ngingetinnya lewat perantara orang tadi itu, Allah mau buat hati kita tergerak buat sedekah lewat orang itu, supaya kita sadar "yaampun, gue dapet rezeki, tapi kenapa orang itu tiba tiba ngasih uang ke gue yaa? Allah emang baik sih, Dia selalu mengerti hambanya ketika butuh, ah lumayaan buat jajan ah"

*tet tooott* kenapa uangnya kita terima gitu aja? upset emotikon
ini cara fikir yang salah, maen terima terima aja, tanpa di fikir dulu, ada apa dibalik itu semua.

tanpa kita berfikir "kenapa tu orang ngasih gue duit yak? emang sih tadi pas belanja uang gue kurang, yaampuuun masih ada yaa orang baek kaya begitu gasp emotikon oh iyaaaa, gue inget, gue kan belum sedekah, mungkin ini cara halus Allah kaliyaa supaya gue sedekah jugaa"
nah.., itu baru pikiran yang bener, ngambil hikmah disetiap situasi dan kondisi.

Image result for ayo sedekah

so? lets think again, ayoo sedekah.
jangan sampe, Allah negor kita pake cara kasar yaaa hehehe
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html