Wahai
Ukhty, Jika Di Lamar Oleh Laki Laki Perokok, JANGAN DITERIMA !!
Assalamualaikum ukhti dan akhi solihat, ini ana nemu
dari sebuah artikel yang dipost di facebook, yang menerangkan tentang “jangan
menerima lamaran pria jika ia seorang perokok”.
Kenapa ana copy di blog ini? Karena ana setuju banget
sama penjelasan artikel ini, kenapa? Karena ana termasuk orang yang gak suka
sama cowo perokok juga, menurut ana itu sangat mengganggu sekali -_-
Afwan jika yang baca merasa tersinggung yaa hehe, ini Cuma
keluh kesah pribadi aja sebenarnya.
Tapi sebaiknya, bagi anda yang merokok, tolong
dihentikan, belajar untuk fakum dari dunia rokok, karena secara anda tidak
ketahui, banyak orang yang merasa terganggu dengan asap yang anda bagikan. Syukron
Silahkan, untuk selengkapnya baca saja penjelasan
dibawah ini, cek this out *ting
KALAU Dilamar Pria Perokok, Jangan
Terima!
Jika ada pria perokok yang melamar,
apakah boleh diterima. Terus terang, hampir semua wanita keberatan punya suami
perokok. Tapi… sementara ini, dia yang serius maju. Apa ada pertimbangan lain.
Ana Nur
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala
Rasulillah, wa ba’du,
Sebagaimana lelaki
disarankan untuk memilih calon istri yang solihah, wanita juga disarankan untuk
memilih calon suami yang solih. Karena predikat ini menyangkut kebahagiaannya
di masa mendatang, selama dia mengarungi bahtera rumah tangga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan, orang yang asal-asalan dalam memilih jodoh,
adalah orang yang celaka.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا
وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Umumnya wanita itu dinikahi karena 4
pertimbangan: hartanya, nasabnya, parasnya, dan agamanya. Pilihlah yang
memiliki agama, jika tidak kamu celaka.” (HR. Bukhari 5090, Muslim 3708, dan yang lainnya).
Kalimat dalam hadis: ‘Taribat yadaka’ yang jika diterjemahkan tekstual berarti, ‘Kamu melumuri tanganmu dengan tanah’ artinya kamu akan terhina, sengsara.
Ada pelajaran menarik
yang disampaikan an-Nawawi ketika menjelaskan hadis ini,
وفي هذا الحديث الحث على مصاحبة أهل الدين في كل شيء لأن صاحبهم
يستفيد من أخلاقهم وبركتهم وحسن طرائقهم ويأمن المفسدة من جهتهم
Dalam hadis ini,
terdapat anjuran untuk memilih teman hidup yang agamanya baik dan semua
perilakunya. Karena yang menjadi pendampingnya akan mendapatkan manfaat dari
akhlaknya yang baik, keberkahannya, dan perilakunya yang indah. Serta minimal,
dia bisa merasa aman dari kerusakan yang ditimbulkan temannya. (Syarh Shahih
Muslim, 10/52)
Ketika anda menikah,
berapa lama anda akan bersama pasangan anda?
Tentu semua berharap,
pernikahan ini langgeng sampai akhir hayat. Sehingga suami, maupun istri
diharapkan bisa menjadi teman hidup abadi di dunia.
Apa yang bisa anda
bayangkan, ketika selama perjalanan yang tanpa batas itu, anda ditemani manusia
yang sangat tidak anda sukai karakternya? Memiliki kebiasaan yang sangat
mengganggu diri anda.
Membuat polusi rumah
anda..
Posisi anda menjadi
korban perokok pasif…
Belum lagi anak anda
yang sangat mungkin jadi korban sejak bayi…
Bajunya, bau tembakau
Mulutnya, bau nikotin
Nafasnya, bau arap
rokok…
Di mana istri akan
bisa mendapatkan kenyamanan jika ditemani lelaki semacam ini?
Dan seperti yang anda
sampaikan, wanita mana yang suka dengan pasangan perokok..
Setidaknya, apa yang
dinyatakan Imam an-Nawawi di bagian akhir, tidak terpenuhi, “merasa aman dari kerusakan yang ditimbulkan temannya.”
Padahal rokok semua
isinya merusak!
Tapi istri dipaksa
untuk toleran dengan segala dampak buruk rokok suami.
Ketika dilarang, dia
marah… lebih membela rokok dari pada keluarganya.
Perokok hanya bisa
dimengerti dan tidak pernah mau mengerti…
Kecuali jika istri
suka latihan tahan nafas ketika bersama suaminya.
Kami tidak membahas
dari sudut pandang hukum rokok. Karena tidak ada perokok yang bersedia ketika
disebut bahwa rokok itu haram. Pecandu yang haram, dia orang fasik. Dan tidak
selayaknya, seorang muslimah memiliki suami yang fasik. Allahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar