Minggu, 07 Februari 2016

0

KELILING DUNIA DENGAN PERPUSTAKAAN

Perkenalkan aku laras, aku seorang gadis pelajar yang hobby sekali membaca buku, aku mempunyai mata empat setebal buku. Aku seorang yang tergolong famous disekolah, karena aku  seringkali berbicara seorang sendiri dengan buku buku yang mungkin mereka fikir itu terlihat membosankan. Aku selalu membawa buku kemanapun aku pergi, mereka sudah seperti sahabatku sendiri, bahkan aku lebih dekat dengan mereka disbanding temanku sendiri, makadari itu jarang ada orang yang ingin berteman denganku, mungkin salah satu factor adalah karena keculunanku. mungkin karena, ketika mereka berbicara denganku, aku hanya membahas tentang buku buku dan buku. Bahkan aku hamper hafal seluruh isi buku di perpustakaan sekolah ku, karena waktuku hanya habis dimakan oleh buku buku itu, aku tak ingin melewatkan satu buku pun disetiap hari hari ku, karena jika itu terjadi, waktu ku seperti tak berguna saja.
Aku pun terkenal dimata guru guru karena aku selalu bertanya tentang sesuatu yang belum dipelajari dikelas, dan teman teman ku pun belum mempelajarinya. Bahkan guru ku pun sampai kikuk ingin menjawab pertanyaanku seperti bentuk apa, teman temanku hanya menggeleng gelengkan kepala dengan kejelian yang aku punya ini.
***
Ketika bel lonceng berbunyi, semua murid memasuki ruangannya masing – masing. Pelajaran pun berlangsung, guru bahasa dan sastra bertanya kepada murid-murid “anak-anak apa yang kalian cita-cita kan saat ini dan untuk masa depan?”
Gumam seorang murid “saya mau jadi dokter bu”
“bagus, itu salah satu pekerjaan yang mulia” kata sang guru.
“saya mau jadi guru bu” sahut seorang murid.
“jadi presiden bu” celetuk murid lain.
“ya, cita-cita yang bagus anak-anak” kata sang guru.

Tapi, disamping teman-teman kelas yang berteriak-teriak tentang cita-cita nya, namun Laras hanya diam, sang guru yang sedari tadi memperhatikan Laras heran seketika.
“Laras, ada apa denganmu? Mengapa kamu diam saja?” Tanya sang guru.
“hmm… hmm… gapapa kok bu” jawab Laras gugup.
“apa cita-cita mu Laras?” Tanya sang guru kembali.
“hah? Cita-cita? Umm… umm… cita-cita ku ingin pergi keliling keliling dunia dengan mobil perpustakaan bu” jawab Laras.

Semua murid didalam kelas mentertawakan dan bersorak kepada Laras.
“woooo.. ha ha ha dasar kutu buku, mana ada keliling dunia pake mobil perpustakaan!” sorak semua murid.
“iya mana ada! Noh naek pesawat kalo mau keluar negeri, gapernah keluar negeri sih, jadi norak kaya gitu hahaha” celetuk seorang murid dengan nada tidak suka.
“sudah-sudah diam” kata sang guru yang mencoba menenangkan keributan kelas.
“kenapa kamu bercita-cita seperti itu Laras?” Tanya sang guru.
“aku ingin membuat semua orang menjadi pintar atas buku yang aku bawa bu” jawab Laras merendah.
“cita-cita yang sangat mulia Laras, bagus” puji sang guru kepada Laras.

Ketika jam pelajaran telah usai, semua teman-teman nya mengejek Laras, atas jawaban Laras, terutama Kahvi.
“eh Laras, aku mau keluar negeri minggu depan, kamu mau ikut gak?” ajak Kahvi.
“kamu mengajakku? Kamu serius? Tentunya itu pasti sangat menyenangkan bukan? Tapi kamu gabercanda kan? Tanya Laras penuh harap.
“yaaa bercanda lah! Ha ha ha…

Laras pun tertunduk malu dan lemas atas celotehan teman-teman nya.

Suatu ketika, disekolah Laras mengadakan perekrutan crew perpustakaan, ini untuk yang pertama kalinya sekolah Laras mempunya crew perpustakaan yang akan menjaga buku-buku kesayangannya.
Mendengar berita itu, hati Laras terbuka bahagia, dia bergegas untuk mendaftarkan dirinya menjadi crew perpustakaan disekolahnya.
Untuk memenuhi persyaratan, agar dia dapat diterima menjadi seorang crew, para calon peserta diharuskan ikut untuk bermalam diperpustakaan.
Laras pun menerima dengan senang hati persyaratan tersebut.

Ketika malam penyeleksian tiba, para peserta anggota berkunjung ke pos masing-masing dengan membawa sebuah lilin kecil ditangan. Kebetulan Laras ditempatkan diruang perpustakaan, sedangkan calon crew yang lain sedang berada di pos  lain yang berada diluar perpustakaan.
Suasana perpustakaan di malam hari sangatlah gelap, tak ada lampu yang menyinari, sunyi, sendirian, dan hanya membawa satu lilin dalam genggaman tangan.
“aduh, ini gelap sekali, seperti uji nyali saja” ujar Laras.

Suatu ketika, terdengar bunyi-bunyian aneh ditelinga Laras, Laras yang sudah gemetaran, keringat dingin tak karuan, jantung yang seperti ingin copot. Dag dig dug.. dag dig dug.
“kreeeeeekkkk” terdengar suara pintu.
“halooo.. permisii.. siapa disana?” Laras menyorotkan lilinnya kearah pintu.

Terlihat oleh mata Laras, ada seseorang yang bersembunyi dibalik tumpukan buku. Tiba-tiba secara serentak boneka makhluk halus mengagetkan dan jatuh di depan mata Laras.
“astagfirullahal’adzim! Toloooonngg tolonngg” sontak Laras kaget menjerit dan melemparkan lilin yang sedang dipegangnya secara spontan tidak sadar.

Ternyata boneka itu adalah salah satu scenario penjebakan tim penyeleksi. Ternyata pula, salah satu teman Laras yaitu Kahvi dengan sengaja mengunci pintu ruangan yang ditempati Laras.

Tak lama kemudian, cairan lilin dan api itu mengenai buku-buku yang ada diruangan tersebut. Dengan rasa reflex dan dibalut rasa takut atas kejadian tersebut, Laras mencoba memadamkan api itu dengan mengambil buku yang ada disekitarnya, lalu ditepukan nya buku itu kepada api yang berkobar kobar. Namun malah sebaliknya, api tersebut menjadi lebih besar seperti yang tak pernah diduga Laras.

Laras panic, dia mencoba meminta tolong dan mencoba keluar dari ruangan itu, tapi sialnya pintu utama perpus terkunci oleh tangan jail Kahvi, teman Laras. Laras pun terperangkap dalam ruangan tersebut.
Sedikit demi sedikit, api terus menyebar keseluruh penjuru di ruangan tersebut, yang terus memakan buku-buku disekitarnya.
Laras mencoba meminta tolong tapi tak ada satupun yang mendengar teriakan Laras. “toloong tolooong, siapapun diluar sana, tolong bukakan pintu ini, toloong”
Laras hanya dapat menangis atas keputusasaanya dan terus berdoa agar dia terselamatkan dari jeratan bahaya tersebut.

Ternyata keberuntungan berpihak pada Laras, salah satu teman Laras melihat kejadian itu, dia segera meminta bantuan kepada yang lain bahwa telah terjadi kebakaran. “tolooong, kebakaran kebakaraaan” teriak teman Laras.

Para peserta crew, panitia, dan guru-guru segera mendatangi asal muasal suara tersebut. “ada apa kamu teriak-teriak?” Tanya panitia diklat.
“itu pak, bu, ruangan perpustakaan kebakaran, dan Laras ada didalam sana” jawab teman Laras panik.
“kamu jangan mengada-ada, apa yang kamu bicarakan?”Tanya seorang panitia diklat.
“sudah-sudah cukup, jangan ribut seperti itu” ujar seorang guru.
“siapa yang pegang kunci perpustakaan? Kenapa ruangan ini terkunci? Seharusnya kan tidak ada penguncian ruangan!” Tanya tegas guru lain.
Serentak para peserta menjawab “siap! Tidak tau bu!”
“ada kunci cadangan tidak? Coba periksa!” Tanya sang guru.
“ini bu kuncinya” jawab panitia dengan menyodorkan sebuah kunci cadangan.
“cepat buka pintunya sekarang, dan angkat Laras!” teriak sang guru panik.

Tapi sangat disayangkan, sijago merah mulai menyelimuti ruangan tersebut, dalam ruangan yang kecil dan ribuan asap yang penuh sesak, membuat Laras sulit bernafas. Laras yang sudah tidak kuat menahan panas nya api dan kabut asap yang tebal dari sijago merah itu, Laras pun jatuh pingsan.
Para peserta crew, panitia dan guru-guru berusaha menyelamatkan Laras dari ruangan tersebut. Akhirnya, Laras pun berhasil diselamatkan dari cengkeraman si jago merah.
Untungnya, Laras baik-baik saja, hanya kekurangan oksigen karena terlalu banyak menghirup asap, sehingga membuatnya jatuh pingsan.
Disaat peristiwa tersebut, tampak terlihat Laras sedang menggenggam buku kesayangannya yang separuh bentuk tergores oleh api.

Api pun dapat dipadamkan atas kerjasama semua peserta, panitia dan guru-guru. Tapi dengan sangat disayangkan, ruangan tersebut beserta isinya habis termakan oleh lahapan lidah api, yang tersisa hanya tinggal debu yang berterbangan.

Ketika kejadian tersebut, para guru mengumpulkan semua calon peserta crew keruang aula. “perhatian anak-anak ku yang ku cintai, atas kejadian kebakaran kemarin diruangan perpus, kami selaku guru dan panitia meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Kejadian kemarin tidak kami rencanakan sebelumnya, itu terjadi secara tiba tiba. Kami, selaku guru dan panitia yang bertugas dalam diklat tersebut meminta maaf, terutama kepada Laras yang telah menjadi korban atas peristiwa tersebut. Perlu kalian ketahui, bahwa dalam kejadian lusa tidak ada perencaan untuk penguncian pintu selama dalam masa tahapan diklat, kami pun tidak tahu kenapa ruangan perpus bisa terkunci seperti itu. Sekali lagi kami meminta maaf atas kejadian tersebut” ucap seorang panitia.

Atas kejadian kebakaran itu, Kahvi merasa terpukul, ia merasa bersalah, ia sadar bahwa apa yang telah dilakukannya adalah merugikan orang lain sekaligus membahayakan nyawa Laras. Kahvi pun bertekad untuk mengaku dihadapan teman temannya, panitia, serta guru, bahwa yang telah membuat keonaran tersebut adalah dirinya sendiri, dan ia pun ingin meminta maaf kepada semuanya. Dengan keberaniannya, Kahvi mengangkat tangan dan meminta izin untuk berbicara dihadapan teman-temannya. “kak? Izin berbicara” ujar Kahvi.
“ya, ada apa vi?” jawab seorang panitia.
“izin maju kedepan kak, saya ingin mengatakan sesuatu kepada semua orang yang ada disini” ujar kahvi kembali
“apa yang mau kau bicarakan vi? Kaka persilahkan kamu untuk berbicara disini” kata kaka panitia
“terimakasih kak” ucap Kahvi.
“teman-teman, kaka-kaka, serta guru-guru yang ada disini, saya berdiri disini ingin menyampaikan permohonan maaf saya kepada kalian semua, atas perlakuan saya kepada kalian semua. Mungkin kalian bingung ada apa saya meminta maaf seperti ini, perlu kalian ketahui, kejadian kebakaran kemarin pelakunya adalah saya” terang Kahvi.

Seluruh audience yang berada diruangan tersebut merasa kaget.

Kahvi pun melanjutkan pernyataanya “saya yang telah mengunci pintu perpus itu, saya yang telah mengunci Laras di perpus itu, saya yang telah membuat Laras pingsan, dan akhirnya perpus mengalami kebakaran. Saya pelakunya, saya lah pelakunya, saya minta maaf teman teman, saya minta maaf, saya hanya ingin mengerjai Laras pada malam itu, saya hanya ingin membuat Laras ketakutan. Tapi ternyata perilaku saya membahayakan semuanya. Saya minta maaf. Tapi saya hanya menutup pintu perpus tersebut, saya tidak melakukan proses bakar membakar perpus itu, sama sekali tidak”. Ujar Kahvi dengan terang
Laras pun melanjutkan perkataan Kahvi “saya yang menyebabkan kebakaran itu terjadi , saya dengan tidak sengaja melemparkan lilin kearah buku buku itu, karena saya sangat takut kala itu, karena muncul boneka menyeramkan didepan mata saya, sontak saya menjerti dan melemparkan lilin itu.”

Panitia lain pun ikut menjelaskan “maaf pak, bu, teman-teman, yang menaruh jebakan boneka itu adalah para panitia, karena kita ingin mengetes nyali para peserta. Jika rencana yang telah panitia buat kemarin dapat berakibat fatal seperti itu, kami selaku panitia meminta maaf yang sebesar besarnya”.

Untuk mencairkan suasana, salah seorang guru pun angkat bicara “baik anak-anak, kejadian ini  memang sangat fatal sekali. Tapi mungkin ini menjadi pembelajaran untuk kita semua, fikirkanlah apa yang akan terjadi sebelum kalian bertindak, jangan ceroboh. Mungkin ini untuk yang pertama dan terakhir, untuk kahvi, jangan diulangi lagi atas kejailanmu itu ya. Untuk panitia, beri pembelajaran yang mendidik kepada peserta lain untuk nanti. Oke?”

“oke buuu” sorak seluruh audience yang berada diruangan itu.

Setelah forum dibubarkan, Kahvi mengunjungi Laras dan meminta maaf atas kejadian tersebut. “hai Ras.. gue minta maaf yah atas kesalahan gue kemarin kemarin, gue gabermaksud untuk buat lo celaka ko, gue niatnya cumin bercanda, udah itu aja”.
“iya gapapa kok vi, itu Cuma musibah, udah gausah difikirin, aku udah maafin kamu kok” sambut Laras dengan nada bersahabat.
“terimakasih Laras, gue ganyangka lo bisa sebaik ini” ujar Kahvi.
“iya, udah gapapa” ujar Laras.

Laras memang sudah melupakan kejadian kebakaran waktu itu, tapi dalam hidup Laras seperti ada yang hilang, buku yang selalu menemaninya disekolah kini telah tiada, semuanya hancur lebur tak tersisa.

Semua teman-teman Laras gempar akan berita kebakaran malam itu. “Laras? Kamu gapapa? Ada yang luka ga?” Tanya teman Laras panik.
“aku gapapa ko, terimakasih sudah menghawatirkanku” ujar Laras senyum.

Karena kecintaan Laras terhadap buku dan perpustakaan, yang mungkin sudah mendarah daging dalam jiwa Laras, sehingga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dalam hidup Laras. Berbagai upaya, Laras mencari cara bagaimana perpustakaan ini dapat kembali berdiri bahkan sampai ke kehidupan di Luar negeri.

Ketika para crew perpustakaan berkumpul, Laras mengajukan usul “bagaimana jika kita mengumpulkan buku masing-masing anggota yang masih layak baca, untuk pendirian perpustakaan kembali?”.
“ide yang bagus, tambahan dari saya, bagaimana jika kita mengadakan bakti social khusus penggalangan buku yang masih layak baca, sekaligus kita adakan penggalangan dana untuk pembelian buku yang lain” usul Kahvi.
“baiklah usul diterima” kata ketua menyetujui.

Setelah buku terkumpul, mereka membuat tempat kecil-kecilan untuk para pembaca buku. Dengan adanya tempat perkumpulan buku baru, Laras sangat senang, karena peminat buku-buku menjadi bertambah.

Laras kemudian memberikan usul kembali “bagaimana jika kita membuat perpus berjalan, bukan hanya disekolah tapi diluar sekolah juga, sekolah kita kan difasilitasi mobil, kenapa tidak kita gunakan saja? Agar orang yang tidak mampu pun dapat membaca. Sekaligus kita buat komunitas buku berjalan.”
“baiklah, kita akan persiapkan semuanya, semangaaaat kawan” kata ketua.
“semangaaat” sorak para crew.

Ketika buku-buku itu diantar oleh sebuah mobil berkeliling pelosok desa, dan anak jalanan, ternyata tanpa diduga, mereka menyukai dengan kedatangannya buku-buku yang Laras dan kawan kawan bawa. Anak jalanan, ibu-ibu yang buta huruf, anak kecil yang tidak dapat bersekolah, menyambut dengan riang tentang adanya buku berjalan itu.
“kaka-kaka buku buat aku mana?” Tanya seorang anak kecil dengan semangat.
“kakaaa aku mau baca”
“punya aku yang mana?”
“ini punya aku, punya aku, punya akuuu”. Dengan antusias mereka berebut buku-buku itu.
“sudah adik-adik jangan berebut, sini kaka pilihin buat kalian yaa” ucap Laras dengan member buku-buku kepada anak-anak “ini buat kamu, buat kamu, dan buat kamu yaa”
Ketika buku dibagikan betapa bahagianya mereka membaca buku itu, senyum tulus dari wajah-wajah mungil mereka, tawa, canda mereka. Kini cita-cita ku sudah tercapai, keliling dunia dengan perpustakaan, walaupun tidak sampai keluar negeri, setidaknya aku menciptakan calon generasi generasi penerus bangsa untuk menghadirkan otak-otak cemerlang ke Dunia.


*selesai*

Sabtu, 06 Februari 2016

0

Wahai Ukhty, Jika Di Lamar Oleh Laki Laki Perokok, JANGAN DITERIMA !!

Assalamualaikum ukhti dan akhi solihat, ini ana nemu dari sebuah artikel yang dipost di facebook, yang menerangkan tentang “jangan menerima lamaran pria jika ia seorang perokok”.
Kenapa ana copy di blog ini? Karena ana setuju banget sama penjelasan artikel ini, kenapa? Karena ana termasuk orang yang gak suka sama cowo perokok juga, menurut ana itu sangat mengganggu sekali -_-
Afwan jika yang baca merasa tersinggung yaa hehe, ini Cuma keluh kesah pribadi aja sebenarnya.
Tapi sebaiknya, bagi anda yang merokok, tolong dihentikan, belajar untuk fakum dari dunia rokok, karena secara anda tidak ketahui, banyak orang yang merasa terganggu dengan asap yang anda bagikan. Syukron
Silahkan, untuk selengkapnya baca saja penjelasan dibawah ini, cek this out *ting



KALAU Dilamar Pria Perokok, Jangan Terima!
Jika ada pria perokok yang melamar, apakah boleh diterima. Terus terang, hampir semua wanita keberatan punya suami perokok. Tapi… sementara ini, dia yang serius maju. Apa ada pertimbangan lain.

Ana Nur

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Sebagaimana lelaki disarankan untuk memilih calon istri yang solihah, wanita juga disarankan untuk memilih calon suami yang solih. Karena predikat ini menyangkut kebahagiaannya di masa mendatang, selama dia mengarungi bahtera rumah tangga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan, orang yang asal-asalan dalam memilih jodoh, adalah orang yang celaka.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Umumnya wanita itu dinikahi karena 4 pertimbangan: hartanya, nasabnya, parasnya, dan agamanya. Pilihlah yang memiliki agama, jika tidak kamu celaka.” (HR. Bukhari 5090, Muslim 3708, dan yang lainnya).

Kalimat dalam hadis: ‘Taribat yadaka’ yang jika diterjemahkan tekstual berarti, ‘Kamu melumuri tanganmu dengan tanah’ artinya kamu akan terhina, sengsara.
Ada pelajaran menarik yang disampaikan an-Nawawi ketika menjelaskan hadis ini,
وفي هذا الحديث الحث على مصاحبة أهل الدين في كل شيء لأن صاحبهم يستفيد من أخلاقهم وبركتهم وحسن طرائقهم ويأمن المفسدة من جهتهم
Dalam hadis ini, terdapat anjuran untuk memilih teman hidup yang agamanya baik dan semua perilakunya. Karena yang menjadi pendampingnya akan mendapatkan manfaat dari akhlaknya yang baik, keberkahannya, dan perilakunya yang indah. Serta minimal, dia bisa merasa aman dari kerusakan yang ditimbulkan temannya. (Syarh Shahih Muslim, 10/52)

Ketika anda menikah, berapa lama anda akan bersama pasangan anda?
Tentu semua berharap, pernikahan ini langgeng sampai akhir hayat. Sehingga suami, maupun istri diharapkan bisa menjadi teman hidup abadi di dunia.

Apa yang bisa anda bayangkan, ketika selama perjalanan yang tanpa batas itu, anda ditemani manusia yang sangat tidak anda sukai karakternya? Memiliki kebiasaan yang sangat mengganggu diri anda.

Membuat polusi rumah anda..

Posisi anda menjadi korban perokok pasif…

Belum lagi anak anda yang sangat mungkin jadi korban sejak bayi…

Bajunya, bau tembakau

Mulutnya, bau nikotin

Nafasnya, bau arap rokok…

Di mana istri akan bisa mendapatkan kenyamanan jika ditemani lelaki semacam ini?

Dan seperti yang anda sampaikan, wanita mana yang suka dengan pasangan perokok..
Setidaknya, apa yang dinyatakan Imam an-Nawawi di bagian akhir, tidak terpenuhi, “merasa aman dari kerusakan yang ditimbulkan temannya.

Padahal rokok semua isinya merusak!

Tapi istri dipaksa untuk toleran dengan segala dampak buruk rokok suami.
Ketika dilarang, dia marah… lebih membela rokok dari pada keluarganya.
Perokok hanya bisa dimengerti dan tidak pernah mau mengerti…

Kecuali jika istri suka latihan tahan nafas ketika bersama suaminya.

Kami tidak membahas dari sudut pandang hukum rokok. Karena tidak ada perokok yang bersedia ketika disebut bahwa rokok itu haram. Pecandu yang haram, dia orang fasik. Dan tidak selayaknya, seorang muslimah memiliki suami yang fasik. Allahu a’lam. 


Jumat, 05 Februari 2016

0

Penjaga masjid

Apa yang kalian fikirkan ketika mendengar “penjaga masjid”?
-                      Tugasnya ngejagain masjid
+            yaiya, kan emang dari title nya juga begitu “penjaga masjid” pasti ngejagain masjid atuh
-                      Seorang Marbot
+          yaps bener, si tukang bersih bersih masjid, ana mau Tanya, kira kira antum mikirnya kalo tu tukang penjaga digaji kaga? Mungkin ga, ada orang yang gadigaji ketika mungkin itu seorang marbot?

Jadi gini, pada suatu hari, ana lagi belajar bareng sama temen temen. Dimana? Ane jawab dah “dimasjid”. Waktu itu lagi ujan deres tuh, ane liat ada tukang marbot yang udah agak berumur bersihin air hujan yang nyemprot kelantai dan ngebuat lantai itu banjir, jadi dibersihin dah tu si lantai. Ana iba ngeliatnya, kesian banget. Tapi apa daya, ana kaga bisa berbuat apa apa disitu, kebetulan banyak orang juga, kaga enak diliatin orang.
-          Weeh kalo mau bantu mah bantu aja kali, kaga ngaruh banyakk orang ato kaga.
+ Bukan begituu, disitu kejadiannya ana lagi belajar, itu alat pel juga Cuma ada atu doang, mau ngambil alih pekerjaan beliau nya juga kaga enak.

Yasudah bagian itu di skip ajaa, ana kaga mau certain ituu, ana Cuma mau ceritaa tentaaang kemuliaan seorang penjaga masjid. Kenapa? Ada apa dengan tu penjaga masjid? Jadi gini, seperti biasa, ana paling demen dah soal wawancara orang tentang asal usul idupnya, pekerjaannya. Ana mulai tu intograsi, haha udah kek wartawan yak *baah padahal bukan*

Ketika  ane Tanya “pak, udah lama kerja disini?” – “ udah neng, udah lama” – “bapa tugasnya emangg begini ya? Jagain masjid?” – “iya neng, yaa beginilah” – “bapak disini kerja?” (pertanyaan nya kaga berbobot yak? -_- yaiya pasti kerja laah bocah -_-) – “yaaa ngejagain ajasih, nyari ridha Allah” begitu jawab si bapak, masyaAllah kan? *geleng geleng ane* - “bapak digaji disini?” – “saya cuman nyari ridha Allah neng, itung itung ibadah, dapet pahala juga, tapi kalo ada orang yang ngasih yaa saya terima” – ‘’aih serius gadigaji pak?” (kaget ana dengernya) – “kalo digaji mah itu bonus”.

MasyaAllah, jaman sekarang, masih ada yak orang  yang kek beginian? Salut ana, gileee kaguumm vroohh. Jarang jarang, langka nih nemu yang beginian.

“oiya neng, disini juga sering didatengin artis lho, nanti sore juga bakal ada pengajian, ada artis nya juga” – “ waah gitu yaa pak? Boleh dong ikut hehe” – “ boleh neng, bapak juga sering ketemu artis disini, artis nya baik banget, cantik cantik daripada di tipi, cakep cakep juga, suka ngasih makan, beuh baik neng pokonya mah” – “ wuihh keren pak, itu rezeki tuh, bonus dari Allah tu pak karena udah jagain masjid hehe” – “ iya neng haha”.

Begitulah percakapan kurang lebihnya, NAH! Ini nih yang harus ditanemin dalam diri setiap insan manusiaa, bahwasannyyaa mencari ridha Allah itu teramatlah penting, jangan maennya nyari perhatian manusia mulu, cari dong ridha Allah, dan itu lebih seruu, dapet bonus juga, tuh diatas contohnya, bisa ketemu artis tong. Bujukkk *geleng geleng*.

Asal antum antum ketahui (bujukk bahasanya-_-) Allah itu udah baik sama kita, nurutin apa kemauan kita, ngasih apa yang kita butuhin, Allah itu syelaaaalluuu ada disetiap hembusan nafas kita *waah cococuit*, yang selalu dengerin curhatan kita, yang selalu sabar ketika hambanya lebih memilih nyari perhatian manusia dibanding Dia, tapi kenyataannya? Allaha akan tetep selalu ada, apapun dan bagaimanapun.

Teman teman ku tercintah, jangan buat Allah cemburu, jangan buat kecintaan Allah itu bertepuk sebelah tangan, bertepuk sebelah tangan itu sakit kaaan? Nah makanya jangan kalian lakuin itu ke Dia, balaslah cintanya dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, curhatin semuanya sama Allah, dijamin kalo curhat ke Allah, tu rahasia kaga bakalan kebongkar, Allah seneng ko liat hambanya yang meminta padanya.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Al Baqarah 186).

Wallahua’lam bissawab..

Rabu, 03 Februari 2016

0

^Bocah Kecil Penguasa Hujan^


Image result for kata kata mutiara tentang anak kecil dan hujan

Bocah Kecil penguasa hujan, ya! Begitulah aku menyebutnya. Begitu terkagum kagum ketika aku melihatnya, berlarian kesana kemari ditengah hujan dengan sebilah payung berwarna abu, nian bahagianya dia, demi sebongkah receh ia dapatkan. Berlari lari dari mobi satu kemobil lain, dari orang satu keorang yang lain. Dengan rasa penasaran, aku menghampirinya dibawah anak tangga dengan diguyur hujan deras “dek? Ini lagi ujan deres, kamu malah lari larian bawa payung buat lindungin orang, tapi kamu sendiri keujanan, apa pula kamu ini” ucapku dengan nada bergurau. Dengan melanjutkan perkataan ku, aku bertanya padanya “kamu udah lama jadi ojek payung?” – “udah kak, tapi gatiap hari ujan kak” – “oiya yaah, akhir akhir ini jarang banget buat ujan, tapi Alhamdulillah nya hariini ujan deres ya” – “iya kak” – “oiya, kamu kalo ojek payung gini suka dikasih uang sama mereka mereka?” – “iya kak” – “ suka dapet berapa kalo sehari?’’ – “kalo dikasih sih yaa seikhlasnya, ada yang dua ribu, 5 ribu” – “ooh, waah lumayan yaah.. terus uang itu kamu apain? Buat sendiri, atau buat jajan, atau buat traktir temen?” – “dikasih ke orang tua ka, buat jajan juga sebagian” – “ooh, tapi gabuat traktir temen kan?’’ – “engga hehe”. Begitu pembicaraan selesai, pergilah dia untuk melanjutkan memboyong orang dengan payung abunya. Mungkin kukira ia kedinginan, tapi tak ada dalam wajahnya untuk memperlihatkan itu, ia melakukan itu dengan sebuah tawa bahagia, bahwa ia menyukai pekerjaan tersebut.

Nah, perkiraanku benar, ada tujuan lain dibalik itu, “demi Membahagiakan orangtua”. Mungkin selain itu, terdapat beberapa amalan dan nikmat yang mungkin ia tidak menyadarinya. Apa itu? 
Pertama, menikmati karunia Allah, dengan diturunkannya hujan, yang setelah sekian lama itu tidak turun ke bumi, itu suatu rezeki yang Dia berikan pada penduduk bumi. Dapat kita ambil contoh, Riau salah satunya, dengan kabut asap pekat yang mengganggu ketenangan manusia akibat ulah tangan manusia itu sendiri, dengan diturunkannya hujan, InsyaAllah, atas izin Allah, asap itu akan meredam, mungkin tidak cepat, tapi pasti “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (Al baqarah 164)

Kedua, bocah itu telah menolong orang lain, telah membantu orang lain, mengantar orang lain kemasjid dengan payung abunya. Kemasjid buat apa? Ibadah bukan? Nah, bocah itu telah mengantar orang lain menuju kebaikan tanpa ia sadari didalamnya. Ketiga, uang yang ia kumpulkan, ia gunakan untuk kedua orang tuanya, mungkin hasil ojek itu tidak besar, tapi mungkin itu dapat membuat orangtuanya bangga, walaupun pada kenyataannya pekerjaan itu bukan suatu pekerjaan yang “waw”, bukan suatu yang berbobot, yang mengharuskan ia memakai kemeja, menggunakan dasi, dengan diantar mobil mewah. Bukan, bukan, itu hanya suatu pekerjaan yang bermodalkan sebilah payung, semangat dan tekat, serta kebahagiaan. Perlu digaris bawahi kata “kebahagiaan”, you know what? Itu artinya dia InsyaAllah “ikhlas” dalam melaksanakan tugasnya. Dan itu hal terpenting yang harus diadakan dalam diri setiap manusia. Manusia tidak perlu mengumbar atas pahalanya, atas amal sholeh yang telah ia lakukan, ingin dipuji atau dilihat orang lain, apalagi sampe ujub untuk mendapat perhatian manusia. Astagfirullahal’adzim.. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” (All baqarah 264) cukup ko dengan melakukan setiap amal perbuatan, cukup dari sini *nunjuk hati*. Ikhlas, ridha karena Allah ta’ala. Tenang aja weh, Allah maha melihat kok, Allah kaga pernah tidur, Allah tau apa yang ada dibumi dan dilangit, bahkan apa yang ada dihati manusia pun Dia tau. Wallahualam bissawab J

“Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya, dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al baqarah 271)


Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Al baqarah 265)

"hujan adalah salah satu tanda kekuasaan Allah tentang rezekinya yang tak pernah putus kepada seluruh makhluk di bumi"

wallahualam bissawab :) 

Selasa, 02 Februari 2016

0

 Rabbi, Kutitipkan cintaku padamu untuknya Resapkan rinduku pada rindunya, Mekarkan cintaku bersama cintanya, Satukan hidupku dan hidupnya dalam cintamu

 Rabbi, Jika hatiku kau ciptakan untuknya; Penuhi kasihnya dengan kasihmu, Terangi langkahnya dengan cahayamu, Temani dia dalam kesepian.


 Rabbi, Jika cintaku kau ciptakan untuknya; Tabahkan hatinya,Teguhkan imannya, Sucikan hatinya, Lembutkan rindunya....
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html